Selasa 18 Jan 2022 17:27 WIB

Umroh Tetap Lanjut Meski Berisiko, Komnas Haji: Perlu Kalkulasi

Indonesia tetap mengirikan jamaah umroh dengan skema satu pintu.

Rep: Zahrotul Oktaviani/Ali Yusuf/ Red: Ani Nursalikah
Sejumlah calon jamaah umrah mengantre untuk memasuki Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (8/1). Sebanyak 419 orang berangkat melaksanakan ibadah umrah setelah beberapa tahun terakhir Indonesia tidak mengirimkan jamaah akibat pandemi Covid-19. Umroh Tetap Lanjut Meski Berisiko, Komnas Haji: Perlu Kalkulasi
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah calon jamaah umrah mengantre untuk memasuki Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (8/1). Sebanyak 419 orang berangkat melaksanakan ibadah umrah setelah beberapa tahun terakhir Indonesia tidak mengirimkan jamaah akibat pandemi Covid-19. Umroh Tetap Lanjut Meski Berisiko, Komnas Haji: Perlu Kalkulasi

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia menyampaikan akan tetap mengirimkan jamaah umroh dengan menggunakan skema satu pintu atau One Gate Policy (OGP). Ketua Komnas Haji dan Umrah Mustolih Siradj menilai keputusan ini pasti sudah melalui berbagai kajian.

"Keputusan Menag tetap memberangkatkan jamaah umroh pasti sudah dikaji, baik dampak dan konsekuensinya. Tetapi, memang perlu ada beberapa hal yang perlu dipikirkan, terlebih ada tim advance yang terkena Omicron," kata dia saat dihubungi Republika, Selasa (18/1/2022).

Baca Juga

Terkait kondisi tersebut, ia menilai perlu adanya evaluasi dari perjalanan umroh tersebut. Di sisi lain, kepatuhan akan protokol kesehatan perlu diperketat untuk menghindari kesan umroh membuat kluster baru, termasuk varian Omicron.

Menurut Mustolih, selagi Kerajaan Arab Saudi masih membuka pintunya bagi jamaah umroh, termasuk Indonesia, maka tidak menjadi masalah bagi negara ini untuk mengirimkan jamaahnya. Saudi pun dinilai sudah melakukan perhitungan risiko dari kebijakan tersebut.

"Arab Saudi pasti punya kalkulasi tersendiri. Apakah hal ini membahayakan negara mereka atau tetap berjalan. Hal ini perlu ada keseimbangan antara masalah kesehatan dan ekonomi," lanjutnya.

Lebih lanjut, ia pun memikirkan kondisi jamaah umroh Indonesia yang sudah lama menunggu dibukanya kembali umroh. Namun, ia mengingatkan pelaksanaan ibadah umroh saat ini terjadi di waktu yang kurang bersahabat dan sangat berisiko.

Varian Omicron di Indonesia diprediksi akan meledak pada kisaran akhir Januari sampai Februari. Karenanya, ia mengingatkan agar setiap pihak perlu melakukan kalkulasi dengan baik terkait keberlanjutan ibadah umroh ini. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement