Selasa 18 Jan 2022 19:07 WIB

Kasus Menurun, Thailand Longgarkan Pembatasan Covid-19

Thailand juga mempertimbangkan untuk mengembalikan pengabaian karantina bagi WNA.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Deretan kursi pantai kosong di Pantai Wisata Patong , Phuket, Thailand, Senin (28/6). Pemerintah Thailand akan menurunkan tingkat kewaspadaan terhadap Covid-19 demi memulihkan ekonomi.
Foto: AP
Deretan kursi pantai kosong di Pantai Wisata Patong , Phuket, Thailand, Senin (28/6). Pemerintah Thailand akan menurunkan tingkat kewaspadaan terhadap Covid-19 demi memulihkan ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Pemerintah Thailand akan menurunkan tingkat kewaspadaan terhadap Covid-19. Negara tersebut juga tengah mempertimbangkan untuk melonggarkan pembatasan demi menggenjot ekonominya.

Menteri Kesehatan Thailand Anutin Charnvirakul mengatakan pada Selasa (18/1/2022) bahwa langkah ini dilakukan sebagai tanggapan terhadap tingkat infeksi yang semakin melambat di seluruh daerah di negara tersebut. Ia mengatakan, klub malam, pub, dan bar akan tetap tutup untuk saat ini.

Baca Juga

Namun, lanjutnya, tingkat kewaspadaan Covid-19 juga akan diturunkan menjadi 3 dari 4 pada sistem 5 tingkat pemerintah. Di antara langkah-langkah yang dipertimbangkan adalah membangun lebih banyak area sandbox untuk turis.

Ini berarti turis diizinikan melewati karantina jika mereka tinggal di area tertentu selama tujuh hari dan menjalani dua tes Covid-19. "Daerah Sandbox baru dapat mencakup provinsi Chiang Mai, Chonburi, Khon Kaen dan Samut Prakan," katanya.

Skema tersebut merupakan sebuah langkah terukur untuk membangun kembali sektor pariwisata Thailand yang hancur karena pandemi. Saat ini beroperasi di Phuket, Phang Nga, Krabi dan Koh Samui.

Thailand juga sedang mempertimbangkan untuk mengembalikan pengabaian karantina bagi warga negara asing (WNA) yang berkunjung ke negaranya. Syaratnya, mereka harus sudah melakukan vaksinasi. 

Thailand dibuka kembali untuk pengunjung asing yang sudah divaksinasi pada November untuk membantu industri pariwisata vital yang runtuh selama hampir 18 bulan kebijakan masuk yang ketat. Kebijakan ini berdampak dengan sekitar 200.000 kedatangan di tahun lalu, dibandingkan dengan hampir 40 juta pada 2019.

Kebijakan 'Test and Go', yang memungkinkan pengunjung untuk melewati karantina wajib jika mereka dites negatif pada saat kedatangan, ditangguhkan pada akhir Desember karena kekhawatiran tentang penyebaran varian virus corona Omicron. "Kami akan mengusulkan langkah-langkah yang dapat dilakukan dengan aman dan sehat secara medis," kata Menteri Charnvirakul kepada Reuters.

"Jika disetujui, bisa dimulai pada 1 Februari," katanya tentang pengabaian karantina.

Thailand mencatat 6.929 infeksi Covid-19 baru dan 13 kematian pada Senin. Lebih dari 2,3 juta orang telah terinfeksi secara keseluruhan, dengan 22 ribu kematian. Hampir dua pertiga penduduknya divaksinasi dan 13,5 persen telah menerima booster.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement