Selasa 18 Jan 2022 20:12 WIB

Polandia Masuki Gelombang Kelima Covid-19

Puncak infeksi di Polandia diperkirakan terjadi pada pertengahan Februari.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. Polandia mulai memasuki gelombang kelima infeksi Covid-19.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. Polandia mulai memasuki gelombang kelima infeksi Covid-19.

IHRAM.CO.ID, WARSAWA - Polandia mulai memasuki gelombang kelima infeksi Covid-19. Menteri Kesehatannya, Adam Niedzielski mengingatkan bahwa penyebaran varian Omikron dapat memicu jumlah kasus harian melonjak ke tingkat yang belum pernah terjadi di negara tersebut.

"Kami memperkirakan puncak infeksi akan terjadi pada pertengahan Februari dan puncaknya sekitar 60.000 kasus sehari," kata Adam Niedzielski dalam konferensi pers.

Baca Juga

Jumlah kasus harian Polandia secara nasional turun sejak awal Desember ketika negara anggota timur terbesar Uni Eropa itu memiliki cukup jeda sejak gelombang keempat. Secara teratur sejak akhir tahun lalu Polandia mencatat lebih dari 10 ribu infeksi baru per hari di tengah penggunaan vaksin yang rendah dan pembatasan yang terbatas pada keseharian warganya.

Jumlah kasus harian tertinggi yang dilaporkan sejak pandemi dimulai adalah 35.251 pada 1 April 2021. Niedzielski mengatakan bahwa dia memperkirakan angka yang dirilis pada Selasa (18/1/2022) menunjukkan lebih dari 20 ribu kasus harian.

Pada Jumat pelan lalu, 13 dari 17 anggota Dewan Medis Polandia yang menasihati perdana menteri tentang Covid-19 mengundurkan diri. Mereka mengutuk kekurangan pengaruh ilmiah pada kebijakan yang diambil pemerintah.

Salah satu anggota yang mengundurkan diri adalah Dr Konstanty Szuldrzynski. Dia mengatakan kepada TVN24 pada Senin (17/1.2022) bahwa tingkat kematian di negara-negara di mana pembatasan yang lebih ketat telah diberlakukan lebih rendah daripada di Polandia. Menurutnya gelombang kelima akan menempatkan layanan kesehatan di bawah tekanan yang sangat besar.

"Kami akan menghadapi gelombang Omicron berikutnya yang sama sekali tidak siap," katanya.

"Harap diingat bahwa tingkat kematian yang besar di Polandia tidak hanya terkait dengan rendahnya persentase orang yang divaksinasi, tetapi juga dengan fakta bahwa kita memiliki sistem kesehatan yang sangat ketinggalan zaman," ujarnya menambahkan.

Niedzielski mengatakan dia telah mencoba membujuk anggota dewan yang mundur untuk melanjutkan pekerjaan mereka sebagai bagian dari badan penasihat tersebut, tetapi tidak berhasil. Dia mengatakan badan penasihat baru akan dibentuk yang akan mengambil pendekatan yang berbeda.

"Perubahan ini terutama akan memperluas format, sehingga akan ada lebih banyak ahli yang akan membantu dan memberi saran kepada perdana menteri," kata Niedzielski.

Negara berpenduduk sekitar 38 juta itu sejauh ini telah melaporkan 4.323.482 kasus virus corona. Polandia juga telah mencatat 102.309 kematian sejak awal pandemi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement