Jumat 21 Jan 2022 01:25 WIB

Tafsir Surat Ali Imran Ayat 169-170: Gembiranya Orang yang Mati Syahid

Para syuhada itu menikmati pemberian-pemberian Allah.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Surga. Tafsir Surat Ali Imran Ayat 169-170: Gembiranya Orang yang Mati Syahid
Foto: Pixabay
Ilustrasi Surga. Tafsir Surat Ali Imran Ayat 169-170: Gembiranya Orang yang Mati Syahid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang-orang yang meninggal dalam keadaan syahid maka mereka semua akan mendapatkan kegembiraan dan tempat terbaik di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Muslim dikatakan mati syahid baik itu meninggal ketika di medan pertempuran melawan kafir maupun ketika melakukan amal dalam rangka menegakkan agama Allah SWT, seperti berdakwah dan mengajar mengaji umat.

Bahkan dijelaskan Alquran, orang-orang yang mati syahid itu sejatinya hidup di sisi Allah. Sebagaimana firman Allah SWT:

Baca Juga

وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّـهِ أَمْوَاتًا ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ عِندَ رَ‌بِّهِمْ يُرْ‌زَقُونَ ﴿١٦٩﴾ فَرِ‌حِينَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّـهُ مِن فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُ‌ونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِم مِّنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ ﴿١٧٠﴾

“Janganlah sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati. Sebenarnya mereka itu hidup dan dianugerahi rezeki di sisi Tuhannya. Mereka bergembira dengan karunia yang Allah anugerahkan kepadanya dan bergirang hati atas (keadaan) orang-orang yang berada di belakang yang belum menyusul mereka, yaitu bahwa tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. (Alquran Surat Ali Imran, 169-170).

Dalam tafsir tahlili Lajnah Pentashih Mushaf Alquran Kementerian Agama dijelaskan bahwa orang-orang yang telah terbunuh sebagai syuhada dalam perang di jalan Allah janganlah dikira mereka mati, sebagaimana anggapan orang-orang munafik. Tetapi mereka masih hidup di sisi Allah, mendapat rezeki dan nikmat yang berlimpah. Tentang bagaimana keadaan hidup mereka seterusnya, hanyalah Allah yang mengetahui.

Sementara dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas, Nabi Muhammad SAW bersabda 

اَلشُّهَدَاءُ عَلَى بَارِقِ نَهْرٍ بِبَابِ الْجَنَّةِ فِي قُبَّةٍ خَضْرَاءَ يَخْرُجُ اِلَيْهِمْ رِزْقُهُمْ مِنَ الْجَنَّةِ بُكْرَةً وَ عَشِيًّا (رواه الحاكم واحمد والطبراني عن ابن عبّاس)

Para syuhada berada di tepi sungai dekat pintu surga, mereka berada dalam sebuah kubah yang hijau. Hidangan mereka keluar dari surga itu setiap pagi dan sore. (Riwayat al Ḥakim, Ahmad dan at Ṭabrani dari Ibnu ‘Abbas).

Para syuhada itu menikmati pemberian-pemberian Allah, mereka ingin mati syahid berulang kali. Hal ini dijelaskan dalam sabda Rasulullah SAW 

مَا مِنْ نَفْسٍ تَمُوْتُ لَهَا عِنْدَ اللهِ خَيْرٌ يَسُرُّهَا اَنْ تُرْجَعَ اِلَى الدُّنْيَا اِلاَّ الشَّهِيْدُ فَاِنَّهُ يَسُرُّهُ اَنْ يُرْجَعَ اِلَى الدُّنْيَا فَيُقْتَلَ مَرَّةً اُخْرَى مِمَّا يَرَى مِنْ فَضْلِ الشَّهَادَةِ (رواه مسلم)

“Tidak ada seorang yang telah mati dan memperoleh kenikmatan di sisi Allah, kemudian ingin kembali ke dunia kecuali orang yang mati syahid. Ia ingin dikembalikan ke dunia, kemudian mati syahid lagi. Hal itu karena besarnya keutamaan mati syahid.” (Riwayat Muslim).

Mereka bergembira karena kesyahidannya, dan mereka pun senantiasa menantikan orang-orang setelah mereka yang juga meninggal dalam keadaan syahid. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement