Jumat 21 Jan 2022 01:37 WIB

Lezatnya Kenikmatan Mati Syahid

Baik bagi Muslim berdoa mengharap kepada Allah agar dimatikan dalam kondisi syahid.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Surga. Lezatnya Kenikmatan Mati Syahid
Foto: Pixabay
Ilustrasi Surga. Lezatnya Kenikmatan Mati Syahid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada setumpuk kenikmatan bagi orang-orang yang meninggal dalam keadaan syahid. Artinya orang tersebut meninggal ketika tengah berjuang menegakkan agama Allah. Seperti para sahabat nabi Muhammad SAW yang terbunuh di medan perang ketika melawan kaum kafir, atau pun orang-orang yang meninggal ketika mensyiarkan agama Allah seperti sedang berdakwah, mengajar mengaji dan lain sebagainya. 

Dosa orang-orang yang mati syahid akan diampuni oleh Allah Subahanahu wa Ta'ala. Sebagaimana dalam kitab at targhib wat Tarhib menjelaskan tentang kenikmatan-kenikmatan mati syahid. Nabi Muhammad SAW bersabda:

Baca Juga

وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يُغْفَرُلِلشَّهِيْدِكُلُّ ذَنْبٍ اِلَّا الدَّيْنَ.

Rasulullah SAW bersabda, “Diampuni bagi orang yang mati syahid segala dosanya kecuali utang.” (HR. Muslim).

 

Orang-orang mati syahid mendapatkan kemuliaan dan ganjaran yang begitu besar dari Allah SWT. Di hati para syuhada senang memiliki keinginan untuk terus berjuang menegakan agama Allah. Sebab itu mereka ingin bisa merasakan berkali-kali mati syahid karena besarnya ganjaran yang diberikan Allah.

وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:  مَاأَحَدٌ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ يُحِبُّ أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَاوَأَنَّ لَهُ مَا عَلَى الْاَرْضِ مِنْ شَىْءٍ اِلَّا الشَّهِيْدُ فَاِنَّهُ يَتَمَنَّى أَنْ يَرْجِعَ اِلَى الدُّنْيَافَيَقْتُلَ عَشْرَمَرَّاتٍ لِمَايَرَى مِنَ الْكَرَامَةِ وَفِى رِوَايَةٍ لِمَايَرَى فِى فَضْلِ الشَّهَادَةِ.

Rasulullah SAW bersabda: Tidak seorang pun yang  masuk surga lalu ingin kembali ke dunia walaupun bagaimana besar kekayaannya di dunia, kecuali orang yang mati syahid. Dia mengharapkan kembali ke dunia hingga dibunuh kembali sepuluh kali dalam (perang sabilillah). Karena kemuliaan yang dilihatnya (yang diberikan kepadanya). Dalam riwayat lain: Karena melihat keutamaan mati syahid. (HR. Bukhari dan Muslim).

Dan keistimewaan orang yang menjadi syuhada buka saja untuk dirinya sendiri. Tetapi karena kesyahidannya itu, dapat menjadi penolong bagi keluarganya. Karena keluarganya pun rela melepas kepergiannya berjihad hingga syahid. Sebagaimana sabda Nabi:

وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلشَّهِيْدُ يُشْفَعُ فِى سَبْعِيْنَ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ.

Rasulullah Saw. bersabda, “Orang yang mati syahid itu diberi syafaat (pertolongan) untuk tujuh puluh dari ahli keluarganya.” (HR. Abu Dawud).

Karena itu bagi Muslim adalah hal yang baik untuk berdoa mengharap kepada Allah agar dimatikan dalam kondisi syahid. Sebab kendatipun takdir menentukan meninggalnya dalam kondisi tidur atau lainya, maka ganjarannya seperti orang yang mati syahid. 

وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ سَأَلَ اللَّهَ تَعَالَى الشَّهَادَةَ بِصِدْقٍ بَلَّغَهُ اللَّهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِوَاِنْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ.

Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang minta kepada Allah mati syahid dengan kesungguhan, niscaya Allah akan menyampaikannya ke tingkat orang-orang mati syahid walaupun ia mati di tempat tidurnya. (HR. Muslim).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement