Kamis 20 Jan 2022 19:19 WIB

Kemenkes: Satu Juta Penduduk Indonesia Berobat ke Luar Negeri per Tahun

Kemenkes mendorong IDI menganalisa perilaku masyarakat yang berobat ke luar negeri.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Sekitar satu juta penduduk Indonesia berobat ke luar negeri per tahun (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Sekitar satu juta penduduk Indonesia berobat ke luar negeri per tahun (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan RI mendorong peran Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI) untuk menganalisis kecenderungan perilaku masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri. Direktur Jenderal (Dirjen) Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Abdul Kadir, mempertanyakan mengapa masih begitu banyak orang-orang Indonesia berobat ke luar negeri.

"Sekitar satu juta penduduk Indonesia berobat ke luar negeri per tahun dan menghabiskan uang negara sekitar 11,5 miliar dolar AS (Rp 165 triliun)," ujarnya saat menyampaikan sambutan dalam Pramuktamar pertama PB IDI secara virtual yang diikuti dari Youtube MEDI Official di Jakarta, Kamis (19/1/2022).

Baca Juga

Kadir mendorong peran PB IDI menganalisis kecenderungan tersebut melalui Muktamar ke-31 yang dijadwalkan bergulir pada 22-25 Maret 2022 di Aceh. "Padahal dokter yang ada di Malaysia, Singapura justru alumni universitas di dalam negeri, UI, UNPAD, UGM, justru melayani orang Indonesia di luar negeri," katanya.

Jika dilihat berdasarkan perbandingan tempat tidur dengan jumlah populasi penduduk, kata Kadir, Indonesia berada di posisi 1,18. Sedangkan di Asia rata-rata perbandingan antara 1.000 populasi dan jumlah tempat tidur berada pada posisi 3,3.

 

"Artinya, peluang membangun rumah sakit di Indonesia masih sangat besar. Sayangnya rumah sakit kita itu terkonsentrasi di kota-kota besar. Sedangkan di daerah Maluku, Papua, Irian Jaya dan Kalimantan masih sangat kurang," ujarnya.

Kadir mengatakan, Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Undang-Undang Cipta Kerja atau Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja telah memberikan mandat kepada semua investor asing untuk membangun rumah sakit di Indonesia dengan kepemilikan saham sampai 100 persen.

"Jangan heran kalau sekarang ini Indonesia jadi incaran investor asing untuk membangun rumah sakit di Indonesia. Rumah sakit asing akan tumbuh bagai jamur di Indonesia. Tahun ini sudah ada tiga rumah sakit dari Jepang akan masuk Indonesia," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement