Kamis 20 Jan 2022 20:03 WIB

Menara Kuno Afghanistan Terancam Runtuh

Gempa berdampak pada menara kuno Afghanistan.

Rep: Mabruroh/ Red: Agung Sasongko
Gempa bumi menerjang Afghanistan sebanyak dua kali dalam minggu ini.
Foto: Abdul Raziq Saddiqi
Gempa bumi menerjang Afghanistan sebanyak dua kali dalam minggu ini.

REPUBLIKA.CO.ID,  KABUL — Gempa bumi menerjang Afghanistan sebanyak dua kali dalam minggu ini. Gempa tersebut dikhawatirkan dapat menyebabkan menara kuno Afghanistan dalam bahaya runtuh.

“Sebuah menara berusia 800 tahun yang dianggap sebagai salah satu contoh arsitektur Islam terbaik di Afghanistan rusak oleh dua gempa bumi minggu ini dan dalam bahaya runtuh,” kata seorang pejabat dilansir dari Gulf News, Kamis (20/1).

 

Kepala departemen informasi dan budaya Ghor, Abdul Hai Zaeem mengatakan bahkan sebelum gempa menerjang Afghanistan pada Senin (17/1) lalu, kondisi menara memang sudah sangat tua dan perlu perbaikan. Dengan terjangan gempa mengakibatkan menara setinggi 65 meter (213 kaki) itu semakin melemah.

 

“Minaret of Jam, sebuah monumen warisan dunia UNESCO di provinsi tengah Ghor, sangat membutuhkan perbaikan bahkan sebelum gempa,” kata Zaeem.

 

"Beberapa batu bata terlepas dan menaranya sendiri lebih miring. Jika perhatian yang tepat tidak diberikan, ada kemungkinan menara akan runtuh,” kejarnya.

 

Gempa kembar Senin lalu menewaskan sedikitnya 22 orang dan menghancurkan ratusan rumah di provinsi Badghis barat, dengan getaran terasa di seluruh negeri. "Meskipun gempa bumi terjadi beberapa hari yang lalu, tidak ada bukti saat ini untuk mendukung teori bahwa menara telah menjadi rapuh," kata UNESCO dalam sebuah pernyataan kepada AFP.

 

"Namun demikian, kami telah meminta kontak kami di provinsi Ghor untuk memverifikasi ini,” ujar UNESCO.

 

Menara tersebut dibangun pada abad ke-12 pada masa pemerintahan Sultan Ghiyasuddin. Menara Minaret of Jam telah melewati gempa bumi, banjir, dan badai gurun yang ganas dan bertahun-tahun telah memakan korban.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement