Jumat 21 Jan 2022 18:33 WIB

3.900 Jamaah ke Tanah Suci Tunaikan Umroh Selama Pandemi

Keberangkatan jamaah umroh akan tetap menerapkan skema kebijakan satu pintu.

Petugas mengecek dokumen calon jamaah umrah di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (8/1). Sebanyak 419 orang berangkat melaksanakan ibadah umrah setelah beberapa tahun terakhir Indonesia tidak mengirimkan jamaah akibat pandemi Covid-19. 3.900 Jamaah ke Tanah Suci Tunaikan Umroh Selama Pandemi
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas mengecek dokumen calon jamaah umrah di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (8/1). Sebanyak 419 orang berangkat melaksanakan ibadah umrah setelah beberapa tahun terakhir Indonesia tidak mengirimkan jamaah akibat pandemi Covid-19. 3.900 Jamaah ke Tanah Suci Tunaikan Umroh Selama Pandemi

IHRAM.CO.ID, BANDA ACEH -- Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi menyebutkan lebih 3.900 Muslim asal Indonesia telah diberangkatkan ke Tanah Suci Makkah untuk melaksanakan umroh di tengah pandemi Covid-19.

"Sampai saat ini, per tanggal 19 Januari, jumlah jamaah umroh kita sudah mencapai angka 3.900 sekian, artinya cukup banyak yang sudah berangkat," kata Zainut, Jumat (21/1/2022).

Baca Juga

Pemerintah Indonesia mulai memberangkatkan jamaah umroh pada awal Januari 2022, setelah mendapatkan izin dan kuota umroh dari Pemerintah Arab Saudi. Hingga saat ini, kata Zainut, Pemerintah Arab Saudi masih memberikan izin kepada Indonesia untuk memberangkatkan jamaah umroh meskipun kasus Covid-19 varian Omicron tengah melonjak di Tanah Air.

"Pemerintah Arab Saudi masih membuka, berapapun jumlahnya, silakan. Tapi lagi-lagi diingatkan karena adanya Covid-19 varian baru ini maka kita tetap diminta menerapkan protokol kesehatan," katanya.

 

Oleh karena itu, Kementerian Agama juga memastikan proses keberangkatan jamaah umroh akan tetap menerapkan skema kebijakan satu pintu atau one gate policy (OGP). Artinya, sebelum jamaah diberangkatkan ke Tanah Suci, mereka dikarantina selama satu hari di asrama haji.

Karantina dilakukan guna memastikan dokumen perjalanan serta dokumen kesehatan. "Jadi jangan sampai tiba di Arab Saudi nanti timbul masalah baru (infeksi Covid-19)," katanya.

Selain itu, menurut Zainut, dalam beberapa bulan ke depan, pemerintah juga akan menghadapi pelaksanaan ibadah haji 1443 hijriyah atau haji 2021. Oleh karenanya, pelaksanaan keberangkatan jamaah umroh dengan mekanisme satu pintu menjadi bagian dari simulasi menghadapi musim haji.

"Ini juga bagian dari simulasi (keberangkatan) ibadah haji kita untuk bulan Dzulhijjah nanti," kata Zainut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement