Jumat 21 Jan 2022 18:47 WIB

Pelajar di Kabupaten Sukabumi Diduga Meninggal Setelah Divaksin

MD dinyatakan meninggal dunia karena HB dan trombositnya menurun.

Rep: Riga Nurul Iman / Red: Agus Yulianto
Seorang siswa sekolah dasar bereaksi ketika petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19. (Ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Seorang siswa sekolah dasar bereaksi ketika petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Seorang pelajar tingkat sekolah dasar (SD) di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, dikabarkan meninggal setelah divaksinasi. Anak yang berinisial MD (12 tahun) ini meninggal dunia pada Jumat (21/1/2022) sekitar pukul 03.15 WIB, seminggu setelah divaksin.

Informasi yang diperolah, anak tersebut divaksin pada Sabtu, 15 Januari 2022, di MI Citamiang, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. "Awalnya pada Sabtu divaksin di MI Citamiang dan demam ringan pada Sabtu dan Minggu (16/1/2022)," ujar perwakilan keluarga korban Deri Ardian (36 tahun) kepada wartawan, Jumat (21/1/2022).

Dia mengatakan, pada Senin (17/1/2022) anak tersebut sempat bersekolah. Namun, pada pukul 10.00 WIB diantar pulang oleh gurunya karena mengalami demam tinggi. 

MD langsung oleh keluarga dibawa ke Rumah Sakit (RS) Betha Medika Cisaat, Sukabumi. Di RS, anak tersebut langsung ditangani tim medis. "Hingga dinyatakan meninggal dunia karena HB dan trombosit menurun," ungkap Deri.

Sebelum divaksin, kata dia, kondisi MD dalam kondisi sehat dan tidak ada riwayat sakit. "Keluarga mengucapkan terima kasih kepada aparatur pemerintah, mulai kelurahan, camat, Dinkes, serta instansi lainnya, bupati dan Polres Sukabumi Kota yang sudah takziah, semoga Allah membalas kebaikan," ungkap dia.

Camat Kadudampit Yanti Budiningsih kepada wartawan mengatakan, belum mengetahui apakah ini KIPI (Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi) atau bukan. Sebab hingga saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan lanjutan

Yanti menuturkan, sebelumnya vaksinator dari Puskesmas Kadudampit telah melaksanakan tugas seusai standar operasional prosedur (SOP). Di mana dari hasil skrining tidak ditemukan masalah kesehatan dan anak dalam keadaan sehat, sehingga layak untuk menjalani vaksinasi Covid-19.

Lebih lanjut, Yanti meminta, warga agar tidak panik dan tetap berikhtiar untuk mencegah penyebaran Covid-19. "Vaksinasi itu ikhtiar bersama, tujuannya tentu ingin menjaga masyarakat terhindar dari sakit dan jangan sampai masyarakat terkena Covid," ujar dia.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Rika Mutiara menanggapi singkat kasus ini. "Ada upaya investigasi," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement