Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Indra Mannaga

Nadiem Makarim : Pentingnya Inovasi untuk Mitigasi Risiko

Info Terkini | Saturday, 22 Jan 2022, 12:09 WIB

Semakin pesatnya perubahan di era globalisasi, dibarengi juga dengan berbagai macam risiko yang harus di hadapi oleh umat manusia. Hal tersebut memang seperti sudah menjadi hukum sebab-akibat.

Berbagai macam risiko seperti lingkungan dan kesehatan muncul akibat gencarnya pembangunan dan juga cepatnya laju perubahan. Dari risiko tersebut tentu mengharuskan adanya inovasi untuk meminimalisir risiko-risiko besar yang akan terjadi.

Hal itu juga yang menjadi concern Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim. Menurut Nadiem, agar dapat memitigasi risiko di masa depan, kita harus menciptakan inovasi yang tidak hanya mengandung unsur kebaruan tapi juga menggerakkan perubahan.

“Sebagai contoh misalnya ada inovasi yang berfokus pada efektifitas daur ulang sampah, pengurangan bahaya tembakau, dan berbagai upaya baru untuk mengedepankan sanitasi dan kesehatan masyarakat,” ungkap Nadiem.

Permasalahan kesehatan maupun lingkungan cenderung membawa risiko yang besar namun terkadang terlewat dari perhatian masyarakat, termasuk kalangan akademisi.

Agar sivitas akademika semakin terdorong melakukan riset, Nadiem mengungkapkan kementeriannya juga memperkuat ekosistem di ruang lingkup perguruan tinggi. Salah satunya dengan mendorong kerja sama antara dunia pendidikan dan industri melalui program joint research.

Dengan demikian, perguruan tinggi diharapkan akan berperan aktif dalam upaya mengurangi risiko dari sejumlah isu yang tengah dihadapi saat ini dan masa mendatang. Produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, maupun snus, telah menerapkan konsep pengurangan risiko.

Produk-produk tersebut mampu meminimalisasi risiko hingga 90%-95%. Namun, karena minimnya riset mengenai hal ini di Indonesia menyebabkan banyak pihak belum mengetahuinya. Dengan menggerakkan riset, hasil dari kajian tersebut nantinya dapat menjadi acuan bagi para pembuat kebijakan dalam merumuskan suatu aturan.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO), Dimas Syailendra Ranadireksa. Menurutnya masyarakat Indonesia sering bertindak tanpa memikirkan tentang risiko dan cara menanggulanginya. Atas dasar itulah Ia ingin membangun kesadaran mengenai risiko kepada masyarakat.

“MASINDO mempunyai visi untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sadar dan peduli risiko untuk hidup lebih sehat secara jasmani dan rohani. Untuk merealisasikan visi tersebut, MASINDO akan membangun kesadaran mengenai risiko, dampak dan strategi menguranginya,” ujar Dimas.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan saat ini adalah mengedukasi masyarakat tentang konsep pengurangan risiko atau bahaya (harm reduction) guna mengurangi risiko kesehatan, lingkungan, dan sosial terkait dengan kebiasaan tertentu melalui alternatif yang lebih baik, terutama jika berhenti total sulit dilakukan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image