Selasa 25 Jan 2022 01:00 WIB

Sembilan Realitas Kematian yang Kerap Dilalaikan Manusia

Setiap manusia pasti akan mengalami kematian.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Sembilan Realita Kematian yang Kerap Dilalaikan Manusia
Foto: Foto : MgRol_94
Sembilan Realita Kematian yang Kerap Dilalaikan Manusia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap manusia pasti akan mengalami kematian. Maka sebagai Muslim perlu untuk mengetahui tentang kematian itu sendiri. Menurut pendakwah yang juga Presiden Nusantara Foundation Ustadz Imam Shamsi Ali, kematian adalah peristiwa yang paling nampak dalam hidup manusia.

Tapi, pada saat yang sama banyak di antara manusia yang lalai bahkan tidak peduli. Sebab itu, Ustadz Shamsi Ali mengatakan ada sembilan realita dari peristiwa kematian yang diabadikan dalam Alquran dan hadits Rasulullah SAW. 

Baca Juga

Pertama, kematian itu sesungguhnya adalah proses alami dan menjadi bagian integral dari kehidupan itu sendiri. Artinya, menurut Ustadz Shamsi Ali ketika ada kehidupan realitanya ada kematian dan kalau berani hidup juga berarti siap untuk mati. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Mulk ayat 2: Dia Allah Yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji siapa di antara kalian yang terbaik dalam amalan.

"Kematian adalah bagian dari putaran kehidupan yang bersifat menyeluruh. Dan seorang Mukmin tidak memisahkan di antara fase-fase kehidupan. Sehingga semua proses dan tingkatan yang terjadi dalam hidupnya menjadi konsep  kesatuan yang terintegrasi (integrated)," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (24/1/2022).

 

Kedua, menurut Ustadz Shamsi Ali, kematian adalah sebuah kepastian yang diyakini oleh semua makhluk. Dan karenanya kematian dimaknai juga sebagai al-yaqiin atau keyakinan. Sebagaimana keterangan yang dapat ditemukan dalam surat Al Hijr ayat 99.

Kenyataan ini dapat terlihat pada kenyataan bahwa kerap kali orang-orang kuat dan sehat menyadari mereka akan mati. Hanya saja mereka lalai dan salah persiapan. Mereka lebih mempersiapkan pekuburan yang mewah ketimbang mempersiapkan amalan bagi keindahan hidupnya di alam kubur.

Ketiga, walaupun kematian itu nyata tapi pada sisi lain ternyata misterius. Kematian tidak diketahui kapan akan terjadi, di mana akan terjadi dan bagaimana akan terjadi. Allah berfirman: "Dan tidak seorangpun yang tahu apa yang akan dikerjakan di esok harinya. Dan tidak seorangpun tahu di bumi mana akan meninggal dunia” (Alquran surat Luqman ayat 34). 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement