Selasa 25 Jan 2022 06:42 WIB

Pemerintah Tawarkan Swasta Bangun Pelabuhan Baru di Batam

Lokasi calon pelabuhan baru sangat strategis berhadapan langsung dengan Singapura

Rep: rahayu subekti/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah penumpang bersepeda motor antre masuk ke kapal KMP Barau di Pelabuhan ASDP Telaga Punggur, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (21/1/2022). PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat, jumlah penumpang kapal laut di pelabuhan tersebut pada tahun 2021 mencapai 27.713 orang yaitu naik 213 persen dibanding tahun sebelumnya sebanyak 8.800 orang.
Foto: Antara/Teguh Prihatna
Sejumlah penumpang bersepeda motor antre masuk ke kapal KMP Barau di Pelabuhan ASDP Telaga Punggur, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (21/1/2022). PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat, jumlah penumpang kapal laut di pelabuhan tersebut pada tahun 2021 mencapai 27.713 orang yaitu naik 213 persen dibanding tahun sebelumnya sebanyak 8.800 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah menawarkan kepada swasta terkait pembangunan pelabuhan baru di kawasan Tanjung Pinggir, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pembangunan pelabuhan baru ini akan menggunakan skema Businnes to Business (B2B) sehingga tidak menggunakan APBN.

"Pemerintah akan memberikan kesempatan kepada pihak swasta untuk berinvestasi dalam pembangunan pelabuhan baru ini," kata Budi dalam pernyataan tertulisnya, Senin (24/1/2022). 

Baca Juga

Budi menjelaskan lokasi calon pelabuhan baru di Batam tersebut sangat strategis. Dia menuturkan, lokasi pelabuhan baru tersebut berhadapan langsung dengan pelabuhan besar di Singapura.

Dia memastikan Kemenhub akan mengawal dan membuat timeline dengan studi yang matang. "Kita lakukan dengan tata kelola yang baik tetapi cepat. Kita harapkan sebelum 2024 pelabuhan ini sudah selesai dan sudah beroperasi,” jelas Budi. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pembangunan pelabuhan baru di Batam merupakan salah satu upaya pemerintah menurunkan biaya logistik di Indonesia yang masih cukup tinggi. Luhut menuturkan, sata ini biaya logistik masih sekitar 23 persen namun di negara lain rata-rata 13 persen. 

"Kami menargetkan biaya logistik turun sampai 17 persen pada 2024, kalau bisa lebih cepat,” kata Luhut. 

Luhut memastikam akan melakukan penataan pelabuhan-pelabuhan eksisting yang ada di Batam. Saat ini di Pulau Batam terdapat sejumlah pelabuhan eksisting diantaranya yaitu Pelabuhan Batu Ampar, Pelabuhan Sekupang, Pelabuhan Nongsa Pura, Pelabuhan Batam Center, Pelabuhan Kabil, dan Pelabuhan Telaga Punggur. “Nantinya Pelabuhan di Tanjung Pinggir ini akan dibuat menjadi green and smart port,” tutur Luhut.

Pelabuhan di Tanjung Pinggir diproyeksikan akan lebih besar dari Pelabuhan Tanjung Priok dan akan diintegrasikan dengan Pelabuhan Kuala Tanjung. Saat ini luas lahan yang ada di Tanjung Pinggir sebesar 94 hektare dan selanjutnya akan diperluas hingga 330 hektare dengan kedalaman airnya sekitar 40 meter.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement