Rabu 26 Jan 2022 10:36 WIB

Pandemi Jadi Momentum UMKM Manfaatkan Pasar Digital

Pandemi Covid-19 menjadi momentum percepatan digitalisasi UMKM.

Pekerja memberi label pada botol kemasan Asam Udang di Rumah produksi Mr. Phep Lhokseumawe, Aceh, Senin ( 29/3/2021). Bisnis UMKM kuliner  siap saji yang terdampak pandemi COVID-19 tersebut bertahan dengan melakukan inovasi pelayanan berbasis online dengan menambah aneka varian seperti sambal sunti, keumamah (ikan kayu), Asam Kareng (sambal Teri) yang dijual dari harga Rp15 ribu hingga Rp20 ribu per botol agar tidak gulung tikar. Pandemi Jadi Momentum UMKM Manfaatkan Pasar Digital
Foto: ANTARA /Rahmad
Pekerja memberi label pada botol kemasan Asam Udang di Rumah produksi Mr. Phep Lhokseumawe, Aceh, Senin ( 29/3/2021). Bisnis UMKM kuliner siap saji yang terdampak pandemi COVID-19 tersebut bertahan dengan melakukan inovasi pelayanan berbasis online dengan menambah aneka varian seperti sambal sunti, keumamah (ikan kayu), Asam Kareng (sambal Teri) yang dijual dari harga Rp15 ribu hingga Rp20 ribu per botol agar tidak gulung tikar. Pandemi Jadi Momentum UMKM Manfaatkan Pasar Digital

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Asisten Deputi Koperasi dan UMKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iwan Faidi mengajak pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk menggunakan pasar digital. Hal ini demi membantu keberlangsungan dan mengembangkan usaha mereka.

"Pandemi Covid-19 juga menjadi momentum percepatan digitalisasi UMKM karena kita sudah mulai nyaman bertransaksi online. Selama pandemi, UMKM menggunakan berbagai jaringan marketplace untuk memasarkan produk," kata Iwan, Rabu (26/1/2022).

Baca Juga

Pandemi virus corona sangat berdampak bagi UMKM. Survei terhadap 1.180 UMKM menunjukkan sebanyak 88 persen mengalami penurunan permintaan produk.

Selain itu, 97 persen UMKM mengalami penurunan nilai aset dan 77 persen UMKM mengalami penurunan pendapatan. Sejak pandemi 2020, pemerintah memberikan insentif fiskal melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Pemerintah juga memiliki program Kredit Usaha Rakyat (KU), yang per 17 Januari 2022 sudah disalurkan sebesar Rp 6,02 triliun kepada jutaan debitur. "Hasilnya, UMKM sudah mulai kembali beroperasi normal dibandingkan awal pandemi," kata Iwan.

UMKM, menurut Kemenko Perekonomian, menggunakan bantuan Pemulihan Ekonomi Nasional untuk pemanfaatan teknologi digital agar bisnis mereka bisa bertahan di tengah pandemi.

Catatan kementerian, ada 80 persen UMKM yang belum pernah memanfaatkan internet selama berbisnis sebelum pandemi melanda. Spesialis Pemasaran Digital Niagahoster Dimas Gandhi berpendapat UMKM perlu memanfaatkan peluang yang ditawarkan internet.

Apalagi pengguna internet diperkirakan berjumlah 239 juta orang pada 2026. Kebiasaan berbelanja konsumen turut berubah sejak ada internet, misalnya sebelum membeli, mereka akan mencari informasi produk tersebut di dunia maya.

Keberadaan kanal digital menjadi penting bagi bisnis UMKM, bisa berupa alamat email, media sosial, pesan instan, akun di lokapasar digital sampai memiliki situs sendiri. Platform digital bisa membantu UMKM untuk memperkenalkan citra (branding) dan memasarkan produk mereka. Ketika masuk ke platform digital, UMKM juga akan memanfaatkan platform pembayaran digital yang bisa mempermudah transaksi dan membantu catatan keuangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement