Jumat 28 Jan 2022 17:06 WIB

Erdogan Konfirmasi Rencana Kunjungan Presiden Israel ke Turki

Presiden Israel, Isaac Herzog akan ke Turki pada Februari untuk perbaiki hubungan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Foto: AP Photo/Franc Zhurda
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA --  Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengkonfirmasi rencana kunjungan Presiden Israel, Isaac Herzog ke Turki pada Februari mendatang. Erdogan mengatakan kepada NTV bahwa, kunjungan itu akan menjadi bagian dari upaya untuk memperbaiki hubungan antara kedua negara.

"Kunjungan ini bisa membuka babak baru dalam hubungan antara Turki dan Israel. Kami siap mengambil langkah kerja sama dengan Israel di semua bidang, termasuk gas alam," ujar Erdogan, dilansir Middle East Monitor, Jumat (28/1/2022).

Baca Juga

Seorang juru bicara Herzog menolak mengomentari konfirmasi Erdogan.  Namun para pejabat mengkonfirmasi bahwa pembicaraan tentang kunjungan Herzog ke Turki telah dilakukan.

 "Jika seorang pemimpin negara Muslim penting seperti Turki menjangkau Israel, tidak ada pilihan selain memberikan jawaban positif," kata seorang pejabat senior Israel yang berbicara dengan syarat anonim.

Turki dan Israel telah merencanakan untuk bekerja sama dalam mengangkut gas ke Eropa pada 2016. Erdogan juga menyebutkan keterlibatan positif antara Turki dan Israel dalam beberapa bulan terakhir.

"Kami berbicara dengan Presiden Israel Isaac Herzog, Perdana Menteri Naftali Bennett juga berkomunikasi dengan kami di tingkat yang berbeda," kata Erdogan.

Pada 2018, Turki memanggil duta besarnya dari Israel atas serangan mematikan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza. Namun Turki kemudian menunjuk seorang utusan baru pada 2020.

Belum lama ini, Turki menuduh Israel melakukan spionase. Tuduhan ini terjadi setelah pasangan Israel ditangkap ketika mengambil foto kediaman Erdogan di Istanbul. Namun mereka kemudian dibebaskan, untuk menghindari krisis diplomatik antara kedua negara. Erdogan mengatakan, Turki telah berupaya untuk meningkatkan hubungan dengan Israel.

"Jika kita membuat kebijakan, ini tidak bisa dengan perkelahian atau pertengkaran. Kita harus menjaga kebijakan dalam garis perdamaian," kata Erdogan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement