Ahad 30 Jan 2022 16:39 WIB

Kasus Positif Covid-19 Ditemukan di Tiga Sekolah Garut

Siswa dan guru yang melakukan kegiatan belajar tatap muka diminta disiplin prokes.

Sejumlah murid mengikuti kegiatan belajar mengajar saat pembelajaran tatap muka (PTM) di SDN Tegalpanjang 1, Wanaraja, Kabupaten Garut, Kamis (2/9). Sejumlah SD, SMP dan SMA di Kabupaten Garut kembali menggelar pembelajaran tatap muka dengan membatasi jumlah murid yang hadir menjadi 50 persen dari kapasitas dan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah murid mengikuti kegiatan belajar mengajar saat pembelajaran tatap muka (PTM) di SDN Tegalpanjang 1, Wanaraja, Kabupaten Garut, Kamis (2/9). Sejumlah SD, SMP dan SMA di Kabupaten Garut kembali menggelar pembelajaran tatap muka dengan membatasi jumlah murid yang hadir menjadi 50 persen dari kapasitas dan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 kembali ditemukan di tiga sekolah tingkat SMA/SMK di Kabupaten Garut, Jawa Barat dalam kurun waktu dimulainya kegiatan belajar mengajar 100 persen tatap muka pada awal tahun 2022 yakni sebanyak 14 siswa.

"Ada di tiga sekolah yang positif," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman di Garut, Sabtu (29/1/2022).

Baca Juga

Ia menuturkan wabah penularan Covid-19 di Garut masih terjadi, untuk itu masyarakat termasuk siswa dan guru yang melakukan kegiatan belajar mengajar tatap muka harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Ia menyebutkan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di tiga sekolah itu dilaporkan dalam satu sekolah terdapat enam, tujuh, dan satu orang yang saat ini sudah mendapatkan penanganan medis.

"Ada enam orang satu sekolah, ada yang tujuh orang satu sekolah, terakhir ada satu orang, mungkin bisa jadi dua orang yang terakhir ini," katanya.

Adanya klaster Covid-19 di sekolah, Helmi menyampaikan, jajaran Satgas Penanganan Covid-19 Garut segera melakukan evaluasi terkait keputusan ditutup atau dilanjutkan kegiatan belajar mengajar tatap muka.

"Kita lihat Senin, berencana untuk melakukan evaluasi, apakah dilanjut tatap muka atau ditutup sementara," kata Helmi.

Ia menyampaikan kasus Covid-19 di Kabupaten Garut sebelumnya terjadi penurunan, bahkan sempat masuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 karena salah satu indikatornya kasus rendah.

Namun saat ini, kata Helmi, Garut kembali masuk ke PPKM Level 2 karena adanya peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19, termasuk laporan klaster lingkungan sekolah.

"Kita harus berhati-hati, kita harus taat lagi kepada protokol kesehatan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement