Senin 31 Jan 2022 20:46 WIB

Dubes Rosan dan Gubernur Nebraska Bahas Sertifikasi Halal

Dubes RI untuk AS dan Gubernur Nebraska bahas sertifikat halal Indonesia

Rep: Fergi Nadira/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi Sertifikat Halal
Foto: Foto : MgRol100
Ilustrasi Sertifikat Halal

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Duta Besar (Dubes) RI untuk Amerika Serikat (AS) Rosan P. Roeslani menerima kedatangan Gubernur Nebraska, Pete Ricketts akhir pekan lalu di Kedutaan Besar (KBRI) Washington DC. Keduanya membahas soal peningkatan kerja sama termasuk sertifikasi halal Indonesia.

"Menanggapi permohonan Gubernur Ricketts agar kalangan usaha Nebraska dapat mendalami lebih lanjut kebijakan sertifikasi halal Indonesia, Dubes Rosan menyampaikan kesediaannya untuk memfasilitasi komunikasi dengan otoritas terkait di Indonesia," tulis pernyataan pers KBRI Washington DC, Senin (31/1/2022).

Sementara itu, Dubes Rosan meminta Gubernur Ricketts untuk mendukung dan memfasilitasi pemasaran produk dan komoditas unggulan Indonesia ke Nebraska.  Dalam hal ini Indonesia ingin mewujudkan target perdagangan 60 miliar dolar AS dengan AS dalam lima tahun ke depan. Nebraska diharapkan dapat menjadi bagian penting dari pencapaian target tersebut.

Nebraska merupakan salah satu negara bagian Amerika Serikat (AS) yang memiliki fasilitas pemotongan sapi sesuai kaidah syariat agama Islam. Terdapat sebelas perusahaan di Nebraska yang telah melakukan ekspor daging sapi halal ke Indonesia.

Dalam kunjungannya ke KBRI Washington, Gubernur Ricketts memang datang secara khusus untuk menyampaikan minat meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi dengan Indonesia. Dalam ungkapan awalnya, Ricketts menyampaikan memiliki kedekatan personal dengan Indonesia.

Ia menceritakan pernah mengelilingi pulau Jawa dan Bali di saat muda dan sangat terkesan dengan kekayaan budaya serta keramahan rakyat Indonesia. Ricketts kemudian menyatakan bahwa Indonesia mitra penting bidang ekonomi dan berbagai bidang lainnya.  

Sementara itu Dubes Rosan menyambut hangat kedatangan Gubernur Ricketts dan memaparkan berbagai capaian serta komitmen Pemerintah Indonesia untuk terus menguatkan perekonomian nasional, termasuk dalam meningkatkan perdagangan dan investasi serta people to people contact. Indonesia dengan negara bagian Nebraska menyepakati untuk merealisasikan peluang kerja sama di bidang industri kesehatan, teknologi finansial, dan teknologi ramah lingkungan.

"Untuk itu, prioritas rencana kerja diarahkan guna merealisasikan kerja sama pengurangan emisi gas buang dengan pemanfaatan etanol, serta pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) khususnya pembangkit listrik yang bersumber dari panas bumi dan angin," kata Dubes Rosan.

Dubes Rosan juga secara khusus mengundang lebih banyak investasi negara bagian Nebraska ke Indonesia di tengah upaya Pemerintah Indonesia untuk terus memperbaiki iklim investasi. "UU Cipta Kerja merupakan upaya pembenahan secara menyeluruh untuk meningkatkan investasi langsung di Indonesia, dan UU tersebut menjamin kemudahan serta kepastian berinvestasi di Indonesia," imbuhnya.

Nebraska merupakan negara bagian di AS yang cukup maju dalam pemanfaatan EBT sebagai sumber pembangkit listrik. Sebanyak 24 persen kebutuhan energi Nebraska berasal dari sumber daya angin. Nebraska merupakan produsen etanol terbesar ke-2 dan sumber energi angin terbesar ke-6 di AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement