Selasa 01 Feb 2022 19:06 WIB

Tita, Warga Tasikmalaya: Saya Kunjungi Tiga Minimarket, Minyak Goreng Kosong

Sejumlah warga berharap persediaan minyak goreng murah masih ada besok.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Teguh Firmansyah
Pekerja menunjukkan kemasan minyak kelapa di Kampung Cilame, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (1/2/2022). Pelaku usaha makanan tradisional khas Ciamis itu memanfaatkan limbah dari pengolahan kelapa menjadi minyak goreng, kapasitas produksinya mencapai 80 kilogram galendo dan 100 kilogram minyak kelapa per hari, bahkan saat ini penjualan galendo naik 100 persen akibat dibukanya kembali sektor pariwisata.
Foto: Antara/Adeng Bustami
Pekerja menunjukkan kemasan minyak kelapa di Kampung Cilame, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (1/2/2022). Pelaku usaha makanan tradisional khas Ciamis itu memanfaatkan limbah dari pengolahan kelapa menjadi minyak goreng, kapasitas produksinya mencapai 80 kilogram galendo dan 100 kilogram minyak kelapa per hari, bahkan saat ini penjualan galendo naik 100 persen akibat dibukanya kembali sektor pariwisata.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sejumlah warga di Tasikmalaya mengeluh masih kesulitan mencari minyak goreng dengan harga Rp 14 ribu per liter. Sebab, di banyak pasar modern persediaan minyak goreng murah jarang ditemukan.

Salah seorang warga Tasikmalaya, Tita Pertiwi (28 tahun), mengaku masih sulit mendapat minyak goreng dengan harga murah. Ia mengatakan, di sejumlah mini market yang didatanginya tak ditemukan adanya minyak goreng. "Susah dapetnya. Nyari ke mini market, semua habis. Ada tiga mini market saya didatangi, semua kosong. Padahal keliling itu pagi," kata dia, Selasa (1/2/2022).

Baca Juga

Lantaran tak mendapatkan minyak goreng dengan harga murah, Tita akhirnya tak jadi membeli minyak goreng. Ia memilih memaksimalkan sisa persediaan minyak goreng di rumahnya. "Mudah-mudahan besok atau lusa ada," kata dia.

Salah seorang warga lainmya, Siti (30), juga mengaku kesulitan menemukan minyak goreng dengan harga Rp 14 ribu per liter. Ia telah berkeliling mini market, tapi semua kosong. "Baru nemu itu di Lotte grosir. Masih lumayan banyak di sana, tapi mereknya beda seperti biasa," kata dia.

Meski merek minyak itu berbeda dengan yang biasa digunakannya, ia tetap membelinya. Sebab, persediaan minyak di rumahnya sudah habis.

"Ya mau gak mau. Daripada gak bisa masak," ujar dia.

Berdasarkan penelusuran Republika.co.id, di sejumlah mini market yang ada di pusat Kota Tasikmalaya, di pintu masuk terdapat tulisan tersedia minyak goreng dengan harga Rp 14 ribu per liter. Namun, setelah dilihat ke dalam, persediaan minyak goreng telah habis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement