Beberapa tahun lalu begitu sulit bagi penulis atau siapa saja yang ingin menerbitkan bukunya di sejumlah penerbit. Buku yang ditawarkan ke penerbit besar (mayor) biasanya butuh waktu antara tiga sampai enam bulan untuk diseleksi apakah layak naik cetak atau tidak. Seleksinya pun amat ketat.

Tentu, tak gampang sebuah naskah, apalagi dari penulis pemula, bisa masuk ke penerbit besar. Peluang kasar penulis pemula bisa menembus penerbit besar sekitar 5 persen.

Seleksi ketat itu amat wajar karena penerbit mayor membutuhkan buku berkualitas yang punya potensi laris di pasaran. Plus penulis tak perlu mengeluarkan uang sepeser pun untuk menerbitkan bukunya dan justru akan mendapat royalti jika bukunya kelak laku.

Jika masuk pun, sebuah naskah di penerbit besar rata-rata membutuhkan waktu cetak hingga setahun untuk menjadi buku fisik yang siap dijual ke pasaran. Karena itu, penulis yang bukunya dicetak penerbit besar harus amat bersabar untuk mendapatkan royalti atau gajian.

Ada alternatif lain agar naskah penulis pemula bisa dicetak dengan cepat, yakni melalui penerbit kecil atau indie atau minor. Lokasi penerbit minor ini bisa mudah ditemukan lewat mesin pencarian Google ataupun media sosial (medsos) semacam Instagram.

Namun sebagian besar penerbit minor menawarkan paket penerbitan yang tak gratis alias berbayar. Rata-rata antara Rp 200 ribu hingga Rp 1 juta, tergantung jumlah halaman dan eksemplar.

Pemasaran penerbit minor pun berbeda dengan penerbit mayor yang umumnya menjual buku di jaringan toko buku besar semacam Gramedia dan Gunung Agung dan juga jaringan toko buku online.

Sementara, penerbit minor mengandalkan penjualan lewat online di website dan medsos si penerbit sendiri, serta terkadang memasarkannya lewat marketplace, seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak.

Karena itu, kemungkinan buku laris manis terjual tetap lebih besar di penerbit mayor. Apalagi penerbit mayor punya anggaran tersendiri untuk mengiklankan produk-produk buku cetakannya melalui media apa saja.

Lantas bagaimana jika penulis pemula ngebet menerbitkan bukunya secara gratis? Apakah mungkin? Jawabannya, sangat mungkin.

Dari pengamatan tim Cari Cuan Republika, sejauh ini, minimal ada tiga penerbit yang menawarkan penulis dari mana saja, penulis pemula atau profesional, penulis bergenre apa saja, untuk menerbitkan bukunya secara gratis. Tak perlu keluar uang sepeser pun. Yuk, simak tiga penerbit yang bisa jadi oase bagi penulis pemula untuk menerbitkan buku.

1. Diandra Kreatif

Penerbit ini menfasilitasi penulis untuk menerbitkan bukunya dengan mengerjakan seluruh proses pracetak secara swadaya. Penulis menyiapkan seluruh file isi buku (PDF single page) dan sampul (JPEG) yang sudah siap untuk dicetak.

Penulis juga akan mendapatkan International Standard Book Number (ISBN) Digital secara gratis dengan syarat ketentuan naskah tidak mengandung unsur SARA, pornografi, pornoaksi, dan undang-undang yang berlaku. Namun, untuk mendapat ISBN Cetak, ada syarat dan ketentuan tersendiri, silakan untuk menghubungi admin redaksi.

Buku yang nantinya terbit akan dipromosikan di jejaring situs Diandra dan media sosial. Versi digital dijual di Google Play Book dan vendor pengadaan buku digital baik pemerintah maupun swasta.

Adapun bagi hasil, sebesar 30 persen dari harga jual untuk buku fisik, jika melalui jalur penjualan Diandra, atau 100 persen jika penulis menjual sendiri. Lalu profit share 20 persen dari harga jual untuk penjualan e-book melalaui Google Play Book.

Laporan pembayaran digunakan untuk melihat jumlah transaksi penjualan produk di Google Play Book dan atau versi fisik. Report ini akan dilaporkan setiap tanggal 5 sampai 10 di tiap periode (April, Juli, September, Desember) melalui email. Hanya melalui email lantaran untuk menghindari penipuan.

2. Nulisbuku

Untuk menerbitkan buku secara gratis di sini cukup dengan mendaftarkan diri menjadi anggota dengan tanpa biaya. Lalu meng-upload naskah, menempatkan, dan menjual buku-buku yang diterbitkan di toko buku online Nulisbuku. Tentu semua tanpa biaya sepeser pun.

Namun demikian, untuk penambahan ISBN dan barcode-nya, Nulisbuku bisa membantu untuk pengurusannya, tentu dengan penambahan biaya.

Buku-buku yang terbit di Nulisbuku hanya dijual di toko buku online, nulisbuku.com, sehingga pembaca yang ingin membeli buku yang ada di toko online itu bisa melakukan pemesanan dan pembelian di situs tersebut.

Salah satu yang unik dari Nulisbuku adalah penulis akan menentukan sendiri harga jual bukunya, termasuk besarnya royalti yang akan diterima.

3. Guepedia

Penulis yang ingin mengirimkan naskahnya harus membuat akun penulis terlebih dahulu di https://www.guepedia.com/penulis/. Setelah itu penulis dapat langsung meng-upload naskah dan cover (jika ada kalau tidak ada bisa dikosongkan). Kemudian penulis dapat melihat status naskah apakah diterima atau tidak dari akun tersebut.

Naskah yang dikirim dengan persyaratan berikut: minimal 50 halaman A4, maksimal 300 halaman. Naskah harus dalam bentuk file word. Font Bookman Old Style, 10 pt. Spasi 1.5. Margin 2 cm. Daftar Pustaka bila buku umum atau pengetahuan.

Semua genre naskah diterima, termasuk puisi, cerpen, sajak, novel, buku agama, parenting, buku pengetahuan, fiksi populer, bisnis dan ekonomi, ilmiah populer, pendidikan, pengembangan diri, gaya hidup, ilmu sosial, dan lain-lainnya. Namun naskah tak boleh mengandung SARA, pornografi, LGBT, plagiat, dan hal-hal yang menimbulkan kontroversi publik.

Penawaran yang Gratis dari Guepedia berupa desain, layout, editing, dan cover. Buku pun akan mendapatkan ISBN secara gratis. Penulis tinggal duduk santai, tiap bulan dapat bagi hasil atau royalti 15 persen dari buku yang terjual lewat website dan marketplace Guepedia.

Tim Cari Cuan Republika merekomendasikan tiga penerbit buku itu bagi siapapun penulis yang sudah ngebet untuk menerbitkan buku. Rata-rata sejak naskah masuk sampai menjadi buku fisik di tiga penerbit itu tak sampai memakan waktu dua pekan. Tentu buku-buku yang sudah diterbitkan plus ISBN akan menambah reputasi seorang penulis.

Tapi ingat, karena tak dipasarkan secara langsung di jaringan toko buku besar, maka untuk mendongkrak penjualan dan royalti, sebaiknya penulis buku secara mandiri gencar melakukan promosi. Bisa melalui medsos masing-masing, melalui marketplace, atau dijual langsung ke jaringan si penulis itu sendiri.