Jumat 04 Feb 2022 12:59 WIB

Penuhi Modal Inti, Bank Amar Segera Rights Issue Rp 1 Triliun

Harga pelaksanaan rights issue Bank Amar ditetapkan sebesar Rp 173 per saham.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Vishal Tulsian Managing Director Amar Bank
Foto: dok. Istimewa
Vishal Tulsian Managing Director Amar Bank

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Amar Indonesia Tbk berencana melakukan penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Emiten bersandi saham AMAR ini menargetkan dana yang akan diterima sekitar Rp 1,0 triliun.

Berdasarkan prospektrus yang disampaikan melalui keterbukaan informasi, AMAR akan menawarkan sebanyak-banyaknya 5,7 miliar saham dengan nilai nomial Rp 100. Adapun harga pelaksanaan rights issue AMAR ditetapkan sebesar Rp 173 per saham.

Baca Juga

Dana yang diperoleh Perseroan dari rights issue ini, setelah dikurangi dengan seluruh biaya emisi, akan digunakan seluruhnya oleh perseroan untuk memperkuat struktur permodalan. Dana juga akan digunakan untuk mendongkrak peyaluran kredit.

"Ini sebagai tambahan modal kerja perseroan dalam rangka pemberian kredit kepada nasabah yang akan direalisasikan secara bertahap," tulis manajemen Bank Amar dalam keterbukaan informasi, Jumat (4/2). 

Sebagai informasi, penyaluran kredit perseroan selama sembilan bulan tahun 2021 naik sebesar Rp 355.945 juta atau sebesar 21,92 persen dari Rp 1.624.104 juta per 31 Desember 2020 menjadi Rp1.973.917 juta per periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2021.

Manajemen perseroan menyebut, kenaikan ini terutama disebabkan oleh performa perseroan dalam melakukan intermediasi keuangan yang juga membaik. Hal ini juga merupakan bentuk perseroan dalam meningkatkan penempatan dananya ke pos yang lebih produktif seperti kredit. 

"Dengan membaiknya perekonomian dalam melewati pandemi Covid-19 sehingga Perseroan mulai meningkatkan penyaluran kredit dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian untuk menjaga kualitas kredit," kata manajemen Bank Amar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement