Jumat 04 Feb 2022 17:45 WIB

Mengenal Kehidupan dan Karya Ath-Thabari

Sepanjang hidupnya, ath-Thabari memilih hidup secara zuhud.

Ulama(ilustrasi) Sepanjang hidupnya, ath-Thabari memilih hidup secara zuhud.
Foto: Blogspot.com
Ulama(ilustrasi) Sepanjang hidupnya, ath-Thabari memilih hidup secara zuhud.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peradaban Islam mencapai fase keemasan tatkala Bani Abbasiyah mengambil peran kekhalifahan. Keadaan itu berlangsung setidaknya sejak medio abad kedua hingga pertengahan abad ketiga Hijriyah.

Dalam rentang masa itu, Baghdad menjadi pusat keunggulan dunia. Di sanalah berkumpul para cendekiawan, ilmuwan, dan teknokrat yang terkemuka dari pelbagai penjuru bumi.

Baca Juga

Dengan dukungan khalifah, mereka melakukan banyak aktivitas intelektual, seperti berdiskusi, penelitian, hingga penerjemahan teks-teks asing ke dalam bahasa Arab. Saat Harun al-Rasyid berkuasa, Perpustakaan Bait al-Hikmah menjadi sentra kegiatan kaum terpelajar itu. Bukan hanya sains dan pengetahuan umum, ilmu-ilmu keislaman pun tentunya marak dikaji oleh sebagian mereka.

Salah satu disiplin keilmuan-agama yang berkembang pesat pada masa itu ialah tafsir Alquran. Membicarakan perihal perkembangannya itu tidak mungkin dilakukan tanpa menyertakan sejarah kehidupan Ibnu Jarir ath-Thabari.

 

Sebab, dirinya berkontribusi besar, terutama dalam mendukung corak tafsir bil ma'tsur. Bahkan hingga kini, kitab tafsir yang disusunnya masih menjadi rujukan umat.

 

 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement