Ahad 06 Feb 2022 15:05 WIB

Scott Morrison: Tak Lama Lagi Australia akan Buka Perbatasan untuk Turis Asing

Sekitar 95 persen penduduk Australia usia 16 tahun ke atas sudah divaksinasi lengkap

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Perdana Menteri Australia Scott Morrison
Foto: EPA-EFE/LUKAS COCH AUSTRALIA AND NEW ZEALAND
Perdana Menteri Australia Scott Morrison

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan tidak lama lagi Australia akan membuka kembali perbatasan negara itu bagi turis internasional. Ia menambahkan parlemen akan memperdebatkan masalah itu pada pekan ini.

Beberapa bulan terakhir perbatasan Australia yang ditutup sejak Maret 2020 mulai membuka kembali secara bertahap. Negeri Kanguru hanya mengizinkan warga negara dan pemukim tetapnya, imigran terampil, mahasiswa internasional, dan pekerja musiman tertentu untuk masuk negaranya.

Baca Juga

Pada bulan Januari lalu, Morrison mengatakan ia berharap sudah dapat membuka kembali perbatasan Australia sebelum paskah. Beberapa bulan terakhir popularitasnya kian merosot. Namun mengenai apakah ia berhasil mengatasi wabah virus corona varian Omicron dan tekanan yang ia hadapi akan terjawab pada pemilihan federal bulan Mei mendatang. Omicron yang mudah menular terus menyebar di Australia.

Tapi angka kematian dan rawat inap Covid-19 di negara itu masih stabil. Surat kabar News Corp mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan Australia mungkin akan dibuka kembali dalam dua atau tiga pekan.

"Kami menantikan untuk dapat membuat keputusan membuka kembali perbatasan dan menyambut kembali wisatawan ke Australia lagi dalam waktu dekat dengan seaman dan secepat mungkin, tapi saya tidak yakin hal itu masih jauh," kata Morrison, Ahad (6/2/2022).

Sidang pertama 2022 parlemen Australia akan dimulai pada Senin (7/2/2022) besok. Morrison mengatakan membuka kembali perbatasan untuk turis akan "segera" dibahas.

Dalam wawancaranya di program Insider di Australian Broadcasting Corporation, Menteri Dalam Negeri Australia Karen Andrews mengatakan pemerintah "sudah hampir" memutuskannya.

Kini sekitar 95 persen populasi atas 16 tahun ke atas yang memenuhi syarat vaksin Australia sudah divaksinasi lengkap. Sementara hampir 9 juta orang sudah menerima dua dosis vaksin atau lebih. Australia mewajibkan semua orang yang datang dari luar negeri membuktikan sudah divaksin atau alasan medis tidak bisa divaksin untuk dapat masuk negara itu. 

Baca: Tak Cukup 50 Persen, KPAI Sarankan PTM DKI Ditutup Sementara

Baca: Jatim Siagakan 13.853 Tempat Isolasi Terpadu Antisipasi Lonjakan Covid-19

Baca: Covid-19 Meningkat, Pemkot Cirebon Gencarkan Kembali Prokes

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement