Selasa 08 Feb 2022 08:56 WIB

Mitos-Mitos Seputar Bayi yang Berkembang di Masyarakat

Pada bukunya, Esti juga menerangkan fakta di balik mitos-mitos tersebut.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Bayi yang baru lahir (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Bayi yang baru lahir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ada banyak mitos-mitos seputar bayi yang berkembang di masyarakat hingga kini. Tak jarang ada juga yang ikut melestarikan mitos-mitos tersebut di kehidupan sehari-hari.

Esti Utami dalam buku The Happiest Mommy: Kenali Pertumbuhan Anak Usia 0 - 5 Tahun mengungkapkan, sejumlah mitos seputar bayi yang ada di masyarakat. Pada bukunya, Esti juga menerangkan fakta di balik mitos-mitos tersebut. Penasaran? Yuk, baca deskripsinya di bawah ini!

Mitos : Tidak boleh memotong kuku bayi sebelum usia 40 bulan.

Fakta  : Ini tidak benar. Membiarkan kuku bayi panjang berisiko melukai wajah bayi.

 

 

Mitos : Pusar bayi ditindih koin agar tidak bodong.

Fakta : Secara ilmiah memang ada benarnya. Koin itu hanya alat untuk menekan, karena jendela rongga perut ke pusat belum menutup sempurna sehingga menonjol (bodong). Jika bodongnya besar, maka harus dioperasi.

 

Mitos : Tangan dan kaki bayi harus selalu ditutup dengan sarung tangan/kaki.

Fakta : Boleh-boleh saja asal dipakaikan saat udara dingin atau menghindari bayi terluka saat ditinggal.

 

Mitos : Dibedong agar kaki tidak pengkor.

Fakta : Bedong bisa membuat peredaran bayi terganggu dan kerja jantung memompa darah menjadi lebih berat. Akibatnya, bayi sering sakit di sekitar paru-paru atau jalan nafas. Sebaiknya, bedong diakukan hanya saat setelah bayi dimandikan atau cuaca dingin untuk memberikan kehangatan.

 

Mitos : Hidung ditarik agar mancung.

Fakta : Ini jelas salah, karena tidak ada hubungannya antara menarik hidung dengan mancung tidaknya hidung bayi.

 

Mitos : Anak akan memiliki bulu mata lentik jika bulu mata sering dipotong saat bayi.

Fakta : Lentik atau tidaknya bulu mata ditentukan oleh faktor genetik. Bulu mata yang dipotong akan menjadi lebih kaku. Bahkan, bisa mengurangi fungsi bulu mata sebagai pelindung terhadap benda asing.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement