Selasa 08 Feb 2022 14:56 WIB

Politisi Australia Minta Maaf pada Korban Pelecehan

Penyelidikan dipicu pengakuan staf pemerintah yang mengaku diperkosa di House.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Perdana Menteri Scott Morrison mendengarkan Wakil Perdana Menteri Barnaby Joyce berbicara terkait pengakuan pelecehan di Parliamentary House dan lembaga pemerintah lainnya di Canberra, Selasa (8/2/2022).
Foto: Lukas Coch/AAP Image via AP
Perdana Menteri Scott Morrison mendengarkan Wakil Perdana Menteri Barnaby Joyce berbicara terkait pengakuan pelecehan di Parliamentary House dan lembaga pemerintah lainnya di Canberra, Selasa (8/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Pemimpin-pemimpin politik Australia meminta maaf pada staf yang mengalami perundungan, pelecehan dan serangan seksual selama bertahun-tahun di Parliamentary House dan lembaga pemerintah lainnya. Ketua House of Representatives dan Senat menyampaikan permintaan maaf atas nama semua partai.

Dalam pernyataan bersama pada Selasa (8/2/2022) itu mereka mengakui racun dalam budaya kerja lembaga pemerintah Australia. Budaya itu dibongkar penyelidikan Komisioner Diskriminasi Seks Australia Kate Jenkins.

Baca Juga

Penyelidikan tersebut dipicu pengakuan mantan staf pemerintah Brittany Higgins yang mengatakan ia diperkosa rekan seniornya di kantor House beberapa pekan sebelum pemilu 2019. Higgins mengatakan ia merasa harus membuat pilihan antara melaporkannya ke polisi atau melanjutkan karirnya.

Ia akhirnya mengundurkan diri pada Januari tahun lalu dan melaporkan pemerkosaan itu ke polisi. Higgins salah satu dari tujuh perempuan yang diizinkan berada di ruang publik House selama pandemi.

Perdana Menteri Scott Morrison berterima kasih pada Higgins atas keberaniannya melaporkan kejahatan yang ia alami. "Saya meminta maaf, kami meminta maaf, saya meminta maaf pada Bu Higgins atas kejadian buruk yang terjadi di tempat ini," kata Morrison pada parlemen.

"Tempat yang seharusnya menjadi tempat aman dan untuk berkontribusi menjadi mimpi buruk, saya sangat meminta maaf atas itu, bagi semua yang datang sebelum Bu Higgins dan mengalami hal serupa, tapi ia berani berbicara dan kita berada di sini," tambah Morrison. 

Biasanya korban pelecehan seksual tidak diungkapkan identitasnya. Tapi Higgins memilih mengungkapkan dirinya ke media. Lebih dari 1.700 orang berkontribusi pada laporan Jenkins termasuk staf dan mantan staf di gedung parlemen.

Ia menemukan 37 persen orang yang bekerja di parlemen mengalami perundungan. Sementara 33 persen mengalami pelecehan seksual.

Wakil Perdana Menteri Barnaby Joyce mengatakan pada parlemen ia turut meminta maaf. "Mengakui kami dapat lebih baik," katanya.

Pada 2018 terungkap Joyce menghamili mantan juru bicaranya Vikki Champion. Hal ini mendorong perdana menteri saat itu Malcolm Turnbull melarang kabinetnya berhubungan seks dengan staf. Morrison mempertahankan larangan tersebut.

Pada tahun 2018 Joyce sudah menikah dan memiliki empat orang anak. Kemudian ia menikah dengan Campion lalu memiliki dua anak.

Ketua House Andrew Wallace mengatakan parlemen sudah mengambil tindakan untuk memperbaiki budaya kerja. Tahun lalu parlemen mendirikan pengajuan keluhan independen. Wallace mengatakan anggota parlemen dan staf menjalani pelatihan profesionalitas.

Mantan rekan Higgins, Bruce Lehrmann mengaku tidak bersalah atas dakwaan tanpa konsen. Ia dijadwalkan disidang di Canberra pada bulan Juni.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement