Selasa 08 Feb 2022 15:55 WIB

Awal 2022, Demam Berdarah di Situbondo Capai 49 Kasus

Dinas Kesehatan setempat mengoptimalkan peran kader juru pemantau jentik (jumantik).

Petugas melakukan pengasapan (fogging) di lingkungan permukiman warga untuk mengantisipasi merebaknya wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang diakibatkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.
Foto: ANTARA/Suwandy
Petugas melakukan pengasapan (fogging) di lingkungan permukiman warga untuk mengantisipasi merebaknya wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang diakibatkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.

REPUBLIKA.CO.ID, SITUBONDO -- Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mencatat kasus demam berdarah dengue (DBD) sejak Januari hingga 7 Februari 2022 sebanyak 49 kasus, dan satu di antaranya meninggal dunia.

"Dari catatan kami kasus DBD sejak awal 2022 hingga pekan pertama Februari, sudah ada 49 kasus, dan satu orang meninggal dunia," ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, Rina Widharnarini di Situbondo, Selasa (8/2/2022).

Ia menyebutkan kasus demam berdarah yang penyebarannya terbanyak ada di Kecamatan Melandingan dan Bungatan. Di masing-masing kecamatan itu terdapat lima kasus DBD.

Sementara di kecamatan-kecamatan lainnya, lanjut dia, dari data yang diterima Dinas Kesehatan rata-rata satu sampai tiga kasus, dan bahkan ada kecamatan yang nol kasus DBD.

Oleh karena itu, Rina mengajak masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, memberantas jentik nyamuk di rumah, dan sebisa mungkin menghindari gigitan nyamuk, salah satunya menggunakan lotion anti-nyamuk.

"Dengan menguras bak mandi minimal tiga hari sekali, berperilaku hidup bersih dan sehat, serta menghindari gigitan nyamuk, adalah cara yang paling efektif," ujarnya.

Ia menambahkan, guna mengantisipasi kejadian luar biasa (KLB) DBD, Dinas Kesehatan setempat mengoptimalkan peran kader juru pemantau jentik (jumantik), yaitu masyarakat yang dilatih puskesmas untuk memantau keberadaan dan perkembangan jentik nyamuk.

"Kader jumantik turun langsung ke warga untuk menggalakkan gerakan 3M plus yang meliputi, menguras bak air, menutup tempat penampungan, dan mendaur ulang barang bekas serta pencegahan lainnya," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement