Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Johanes Sutanto

Cerdas Mengubah Portofolio Reksa Dana

Eduaksi | Wednesday, 09 Feb 2022, 10:56 WIB

Kendati kinerja reksa dana pada awal tahun ini per Januari 2022 kurang menggembirakan yang tercermin dari total dana kelolaan (AUM/Asset Under Management) yang menurun, namun ada catatan menarik untuk pertumbuhan AUM reksa dana pasar uang (Money Market Fund).

Data yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Januari 2022 memang memperlihatkan penurunan kinerja reksa dana dari posisi Desember 2021. Tercatat AUM reksa dana per Januari 2022 sebesar Rp574,63 triliun.

AUM ini kalau dibandingkan dengan AUM Desember 2022 mengalami penurunan sebesar (-,02%) atau Rp5,33 triliun karena posisi AUM reksa dana per Desember 2021 sebesar Rp579,96 triliun.

Kendati secara umum mengalami penurunan, namun ada catatan menarik untuk reksa dana pasar uang yang mengalami peningkatan AUM paling tinggi dibandingkan jenis reksa dana lainnya.

AUM reksa dana pasar uang (MMF) naik pada Januari 2022 dari Desember 2021 sebesar naik menjadi Rp112,68 triliun dari sebelumnya Rp111,33 triliun.

Pelaku pasar memang memilih mengalihkan kepemilikan reksa dananya dengan mengurangi porsi reksa dana saham dan pendapatan tetap sehingga AUM pun untuk kedua reksa dana ini terpantau mengalami penurunan.

Reksa dana pasar uang dipilih investor karena investor masih wait and see terkait kondisi market yang masih sensitif dengan kasus Omicron yang makin melejit.

Mereka memilih untuk memiliki dana dengan likuiditas tinggi alias bisa cepat dicairkan. Kendati dari sisi imbal hasil lebih kecil dibandingkan jenis reksa dana lainnya, namun reksa dana pasar uang ini relatif lebih stabil.

Return reksa dana pasar uang relatif lebih stabil dibandingkan reksa dana saham dan pendapatan tetap yang mau tidak mau sangat terpengaruh dengan pergerakan IHSG.

Namun menariknya di tengah kasus Omicron yang makin menggila, ada pergerakan menarik untuk reksa dana saham pada awal Februari 2022 ini. Reksa dana saham mulai menggeliat.

Geliat reksa dana saham ini tak dipungkiri karena tertopang pergerakan saham-saham yang menjadi underlying reksa dana saham yang nyata-nyata menggeliat.

Kondisi demikian memungkinkan investor untuk mulai mengubah porsi portofolio reksa dana dengan menambah porsi reksa dana sahamnya yang secara market tertopang untuk terus menggeliat di tengah optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan berbagai stimulusnya.

Mengubah porsi reksa dana toh sudah gampang dan bisa dilakukan dengan mudah, semisal dengan platform investasi reksa dana IPOTFund yang telah resmi tersemat di aplikasi IPOT milik Indo Premier Sekuritas yang telah menjadi sekuritas swasta terpercaya di Indonesia.

Investasi di supermarket reksa dana online terbesar di Indonesia ini mudah dilakukan dengan banyak pilihan reksa dana yang dijajakan. Saat ini IPOTFund menjajalan 273 reksa dana dari 43 Manajer Investasi (MI).

Dalam memilih reksa dana yang terbaik pun, investor bisa dengan mudah memilih yang terbaik dengan fitur-fitu yang tersedia, seperti IPOTFund Evaluator yang memudahkan investor memilih reksa dana dengan kinerja terbaik dan fitur Analisis Performa yang membantu nasabah untuk membandingkan performa antar reksa dana dan instrumen investasi lainnya dengan akurat. Dengan begitu mengubah porsi reksa dana di tengah geliat market saat ini pun bisa dilakukan dengan cepat dan mudah. Let,s Have Fund!

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image