Rabu 09 Feb 2022 21:15 WIB

Sekjen PBB: Persoalan Palestina-Israel Harus Segera Diakhiri

Sekjen PBB menilai semestinya pendudukan Israel mesti diakhiri

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres, menilai semestinya pendudukan Israel mesti diakhiri
Foto: AP/Hassan Ammar
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres, menilai semestinya pendudukan Israel mesti diakhiri

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres memperingatkan pada Selasa (8/2) bahwa waktu penyelesaian masalah Palestina-Israel hampir habis.

PBB berkomitmen untuk mendukung Palestina dan Israel segera menyelesaikan konflik. “Kita tidak bisa melupakan tujuan yang telah lama dicari untuk mengakhiri pendudukan dan mewujudkan solusi dua negara,” kata Antonio Guterres pada pertemuan Komite Pelaksanaan Hak-Hak Rakyat Palestina yang Tidak Dapat Dicabut. 

Baca Juga

Guterres mengatakan situasi di Wilayah Pendudukan Palestina, termasuk Yerusalem Timur, terus menimbulkan tantangan signifikan bagi perdamaian dan keamanan internasional. 

“Janji kemerdekaan negara Palestina tetap tidak terpenuhi. Kondisi politik, ekonomi, dan keamanan di seluruh wilayah pendudukan Palestina memburuk karena orang-orang Palestina mengalami perampasan, kekerasan, dan ketidakamanan tingkat tinggi,” kata Guterres dilansir dari Anadolu Agency, Rabu (9/2). 

Dia mendesak semua pihak untuk mengambil langkah-langkah konkret, yang katanya akan memungkinkan kembalinya ke jalur negosiasi yang berarti dan perdamaian yang adil dan abadi. 

Solusinya harus fokus pada upaya untuk mengakhiri pendudukan sejalan dengan resolusi PBB, hukum, dan kesepakatan internasional. 

“Tujuannya tetap dua negara, Israel dan Negara Palestina yang merdeka, demokratis, berdampingan, layak dan berdaulat, hidup berdampingan dalam damai, dalam perbatasan yang aman dan diakui, berdasarkan garis pra-1967, dengan Yerusalem sebagai ibu kota bersama dari kedua negara bagian,” kata Guterres. "Tidak ada rencana B," tambahnya.

 

Sumber: anadolu   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement