REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Penyebaran Covid-19 varian Omicron di DIY sudah terdeteksi. Penambahan kasus harian Covid-19 pun terus menunjukkan kenaikan yang signifikan.
Satgas Penanganan Covid-19 DIY melaporkan penambahan kasus sebanyak 614 kasus, pada hari ini Kamis (10/2/2022). Ratusan kasus positif tersebut didapatkan dari pemeriksaan yang dilakukan terhadap 8.675 sampel di DIY.
Kepala Bagian Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji mengatakan, 614 kasus itu tersebar di lima kabupaten/kota se-DIY. Jumlah kasus Covid-19 tertinggi masih dilaporkan di Kabupaten Sleman yakni 261 kasus.
Di Kota Yogyakarta dilaporkan sebanyak 149 kasus, disusul Kabupaten Bantul yang dilaporkan 147 kasus, 43 kasus di Kabupaten Kulon Progo dan 14 kasus di Kabupaten Gunungkidul. Terus bertambahnya kasus positif ini menyebabkan positivity rate harian juga terus meningkat.
Berdasarkan riwayat, sebagian besar kasus positif yang dilaporkan hari ini berasal dari pelacakan (tracing) kontak erat, yakni 370 kasus. Sedangkan, 244 kasus lainnya merupakan riwayat periksa mandiri.
Pada 10 Februari ini, positivity rate juga tercatat sebesar 7,08 persen, naik dari hari sebelumnya yang tercatat 7,01 persen.
"Penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY sebanyak 641 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 160.364 kasus. Kasus aktif juga sudah tercatat terus meningkat yang saat ini sebanyak 3.047," kata Ditya, Kamis (10/2/2022).
Satgas Penanganan Covid-19 DIY juga melaporkan penambahan kesembuhan sebanyak 66 kasus. Dengan begitu, total kasus sembuh di DIY sudah mencapai 152.034 kasus dengan persentase kesembuhan yakni 94,81 persen.
Sebanyak 66 kasus sembuh tersebut disumbang oleh Sleman, Bantul, Kota Yogyakarta dan Gunungkidul. Masing-masingnya dilaporkan sebanyak 35 kasus, 25 kasus, lima kasus, dan satu kasus.
Kematian Covid-19 juga bertambah sebanyak satu kasus, sehingga total kematian menjadi 5.283 kasus. Ditya menyebut, satu kasus meninggal dunia itu merupakan warga Bantul.
"Persentase kasus meninggal di DIY tercatat 3,29 persen," ujarnya.
Sementara itu, keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) critical di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 juga terus naik yang saat ini dilaporkan 14,90 persen. Total bed critical yang disiapkan sebanyak 141 bed, sehingga bed yang terpakai yakni 2 bed.
"BOR noncritical 21,25 persen atau terpakai 238 bed dari total 1.120 bed yang disediakan," kata Ditya.
Baca: Tingkat Keterisian Tempat Tidur RS Covid-19 di Kota Bandung Meroket
Baca: Bandarlampung Aktifkan Kembali Posko Penyekatan Masuk Kota
Baca: 7 Kasus Pemerkosaan Terungkap di Tangerang, Korbannya Bocah Perempuan dan Laki-Laki
Ikuti Whatsapp Channel Republika
