Jumat 11 Feb 2022 15:20 WIB

Dinkes Tangsel: BOR Rumah Sakit Gelombang Omicron Lebih Rendah dari Delta

Penularan Covid-19 Omicron lebih cepat meski risiko rawat inap rendah

Rep: Eva Rianti / Red: Nur Aini
Seorang wanita menerima suntikan vaksin Pfizer COVID-19 selama kampanye vaksinasi dosis ketiga di Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang Selatan di Tangerang, Indonesia, Rabu, 12 Januari 2022.
Foto: AP/Tatan Syuflana
Seorang wanita menerima suntikan vaksin Pfizer COVID-19 selama kampanye vaksinasi dosis ketiga di Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang Selatan di Tangerang, Indonesia, Rabu, 12 Januari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN – Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) pada gelombang varian Omicron 2022 lebih rendah dibandingkan dengan puncak gelombang Delta pada 2021. Hal itu lantaran risiko rawat inap pasien Omicron dinilai tidak lebih tinggi dari Delta, meskipun diketahui pola penularannya lebih cepat.

“Derajat keparahan penyakit varian Omicron memiliki risiko rawat inap lebih rendah dibandingkan dengan Delta,” tutur Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar dalam keterangannya, Jumat (11/2/2022).

Baca Juga

Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 selama 2022 sebanyak lebih dari 12.000 kasus dengan gejala sebagian besar orang tanpa gejala (OTG) dan ringan. Meski angkanya tinggi, pasien yang dirawat di rumah sakit atau pusat isolasi mandiri persentasenya terbilang jauh di bawah angka pada gelombang Delta 2021.

“Keterisian tempat tidur isolasi Covid-19 dan ICU Covid-19 rumah sakit selama 2022 cukup rendah rata-rata hanya satu tempat tidur ICU terisi, sedangkan keterisian tempat tidur isolasi Covid-19 di bawah 50 tempat tidur, akhir bulan Januari 2022 keterisian tempat tidur isolasi 100,” ujarnya.

Angka tersebut, kata Allin, jauh lebih rendah daripada angka pada sekitar Juni tahun lalu saat puncak gelombang dua Covid-19 atau varian Delta. Pada saat itu, angka BOR ICU rata-rata bergerak di angka dua digit, sementara BOR isolasi mencapai angka ratusan.

“Data itu berbeda jauh bila dibandingkan dengan bulan Juni—Juli 2021 dimana keterisian tempat tidur ICU Covid-19 mencapai 50 tempat tidur dan tempat tidur isolasi Covid-19 sebanyak 590 tempat tidur dengan didominasi gejala sedang dan berat, sehingga berdampak pada tingginya angka kematian,” ujarnya.

Namun, Allin mengatakan, strategi penanganan varian Omicron sama dengan varian lainnya. Yakni dengan menggencarkan 3T (testing, tracing, dan treatment) serta mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis satu, dua, serta booster. Masyarakat diimbau agar terus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan untuk membantu menekan penyebaran Covid-19. 

Baca: 

Pelaku Pembunuhan di TPU Kober Jaksel adalah Pembunuh Bayaran

Zona Merah Covid-19 DKI Jakarta Meluas, Kini Cakup 14 RT

Sekolah tanpa Kasus Covid-19 di Solo Kembali PTM Mulai Pekan Depan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement