Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Endar Julian

Tips Membuat Nama Toko yang Bagus dan Original

Bisnis | Saturday, 12 Feb 2022, 14:40 WIB
Sumber gambar: pexels.com/shattha-pilabut - Diedit oleh Endar Julian

Nama toko yang bagus sangatlah dibutuhkan oleh pebisnis yang ingin membangun usaha sendiri, baik itu secara langsung atau melalui online. Nama toko dipercaya dapat membawa keberkahan dan kelancaran usaha jika pemilihannya benar.

Nama yang mengandung arti positif itu seperti apa, ya? Langsung saja, berikut adalah informasi lengkapnya.

Tips Membuat Nama Toko yang Bagus

Membuat nama toko memang tidaklah mudah karena Anda tidak boleh membuat nama yang pasaran. Guna menghemat waktu, Anda bisa mencoba beberapa tips berikut ini.

1. Sederhana, Tapi Ngena

Sederhana, tapi ngena yang berarti nama toko Anda tidaklah harus panjang lebar. Dengan begitu, orang-orang dapat mengingatnya dengan mudah. Selain itu, nama toko yang singkat akan membuat usaha Anda lebih menonjol dibandingkan dengan yang lain.

Namun, bagaimana cara membuat nama yang sederhana, tapi ngena? Coba sekarang siapkan selembar kertas untuk corat-coret. Setelah itu, tuliskan kata kunci yang paling berhubungan atau connect dengan niche bisnis Anda. Jangan lupa untuk mencari kata kunci yang cocok, apabila bisa diplesetkan menjadi nama toko.

Anda juga bisa mencari nama toko yang bagus dengan dua suku kata. Misalnya saja BliBli (Beli-Beli atau Bli-Bli), Shopee (Sho-pi dari kata shopping). Nama toko yang berima layaknya Chum Bucket akan membuat orang merasa tertarik dan penasaran.

Kalau pikiran masih mampet dan belum mendapatkan ide, Anda bisa mencoba NameLix yang merupakan Business Name Generator. Situs ini akan sangat membantu, apalagi jika Anda ingin membuat brand dengan bahasa Inggris.

2. Unique

Tidak hanya simple, tapi juga unique. Anda bisa menggunakan nama yang saat diucapkan tidak berhubungan dengan produk yang dijual. Misalnya saja, Subur Ijo yang berarti tanah subur dan hijau untuk produk makanan atau tanaman dari lahan Indonesia yang subur.

Nama semacam ini tentu tidak akan membuat usaha Anda tampak pasaran. Cara selanjutnya adalah menggunakan nama sendiri. Takut kelihatan narsis? Justru, Anda akan merasa bangga saat memiliki usaha dengan nama sendiri, lho.

3. Original dan Otentik

Membuat nama toko yang bagus memang repot, tetapi Anda tidak boleh menyerah dan memilih untuk menjiplak nama toko lain atau memodifikasinya sedikit. Bukannya semakin dikenal dan mudah diingat, usaha Anda bisa dicap abal-abal.

Dengan kata lain, buatlah nama toko yang belum pernah dipakai sebelumnya. Tidak ada cara khusus yang perlu dipraktekkan karena Anda hanya perlu memastikan bahwa nama masih original. Jangan malas untuk melakukan riset lewat media sosial, apalagi Anda bisa melakukan pengecekan lewat kanal Haki (Hak Kekayaan Intelektual).

4. Deskriptif

Deskriptif artinya nama yang Anda gunakan harus mampu menjelaskan produk yang dijual. Dengan begitu, konsumen akan langsung tahu, tanpa menunggu penjelasan panjang lebar dari Anda sebagai penjual. Anda tinggal mengumpulkan kata kunci yang berhubungan dengan bisnis, kemudian pilihlah salah satu yang paling bagus.

5. Mudah Dieja

Jangan lupa untuk membuat nama toko yang mudah dieja alias mudah dibaca oleh calon pembeli. Nama yang sulit dieja akan sulit dibaca, sedangkan nama yang rumit akan meningkatkan kemungkinan salah ketik.

Di era modern dan digital marketing, seperti sekarang ini, kesalahan dalam pengetikan haruslah dihindari. Salah ketik akan membuat nama toko Anda tidak muncul di pencarian Google, sehingga impresi toko akan menjadi buruk. Tentunya, Anda tidak mau kalau pelanggan setia tiba-tiba mangkir, bukan?

Nah, itu dia beberapa tips membuat nama toko yang bagus untuk usaha Anda. Semoga mudah dilakukan dan bisa menjadikan bisnis Anda sukses, seperti nama yang digunakan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image