Senin 14 Feb 2022 17:19 WIB

Wisata Domestik Lebih Diminati Selama Pandemi

Wisata domestik juga diprediksi akan bangkit setelah pandemi.

Pembalap Aprilia Racing Maverick Vinales (kiri) dan Aleix Espargaro memacu kecepatan sepeda motornya pada hari terakhir tes pramusim MotoGP 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB.
Foto: ANTARA/Andika Wahyu
Pembalap Aprilia Racing Maverick Vinales (kiri) dan Aleix Espargaro memacu kecepatan sepeda motornya pada hari terakhir tes pramusim MotoGP 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terbatasnya perjalanan pelancong akibat pandemi COVID-19 membuat masyarakat akhirnya berpaling ke tempat wisata di dalam negeri yang kini kian dilirik wisatawan domestik. "Selama pandemi, (destinasi) domestik sedang menjadi 'darling', anak emas buat semua orang," kata Co-Founder dan Chief Marketing Officer tiket.com, Gaery Undarsa, dalam konferensi pers daring, Senin (14/2/2022).

Perhatian wisatawan terhadap destinasi wisata yang ada di negeri sendiri meningkatkan kesadaran bahwa tempat-tempat yang ada di Indonesia setara, bahkan lebih cantik dan menarik dibandingkan wisata di negara-negara lain. Gaery yakin betul tahun 2022 bakal jadi momen kebangkitan pariwisata di Indonesia, ditambah dengan adanya sinergi dari berbagai pihak, yakni pemerintah hingga para pelaku pariwisata. 

Baca Juga

Adanya acara-acara berskala internasional seperti MotoGP di Mandalika, Lombok, diharapkan menjadi daya tarik besar untuk para wisatawan. Tes pramusim MotoGP Mandalika yang berlangsung pada 11-13 Februari pun banyak dibicarakan di media sosial oleh warganet, ditambah lagi para pembalap juga mengunggah momen-momen menarik di Lombok juga daya tarik wisata di sekitar Mandalika.

"MotoGP sekarang, banyak orang yang ke sana, animonya luar biasa. Belum lagi eksposur media internasional tentang keindahan Indonesia," lanjut Gaery.

Berkaca dari apa yang dialami pelaku industri pariwisata sejak awal pandemi, Gaery optimistis menyongsong 2022. Dia melihat adanya pergerakan positif dari tahun ke tahun.

"Ada satu perbedaan, tiap tahun optimisme semakin tinggi," katanya.

Kendati masih ada "badai" omicron yang melanda Indonesia, di sisi lain masyarakat sudah semakin terbiasa dengan gaya hidup baru di tengah virus corona. Penerapan protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari.

"Di negara lain dengan badai omicron yang terjadi, orang-orang merasa makin optimis semoga pandemi cepat berakhir, tapi kita tetap harus menjalankan protokol kesehatan," tutup dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement