Selasa 15 Feb 2022 12:50 WIB

Wagub DKI: Pemprov Selalu Sidak Pemberlakuan WFO

Pemberlakuan WFO pada PPKM Level 3 dibatasi 50% dari kapasitas

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Nur Aini
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan, pihaknya akan selalu melakukan sidak perusahaan yang kedapatan tidak memberlakukan Work From Office (WFO) 50 persen.
Foto: Dok Pribadi.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan, pihaknya akan selalu melakukan sidak perusahaan yang kedapatan tidak memberlakukan Work From Office (WFO) 50 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan, pihaknya akan selalu melakukan sidak perusahaan yang kedapatan tidak memberlakukan Work From Office (WFO) 50 persen. Dia mengatakan, sesuai kebijakan terbaru di PPKM Level 3, pekerjaan seharusnya dibatasi di perkantoran dan dikerjakan di rumah bila memungkinkan.

 

Baca Juga

“Kalau sidak itu selalu, setiap hari kita sidak. Petugas kita apakah dari satpol PP, TNI-Polri, itu setiap hari melakukan pengawasan,” kata Riza di Balai Kota DKI, Selasa (15/2/2022).

Dia menambahkan, pengawasan Pemprov sejauh ini tidak menemui masalah berarti. Namun demikian, pihak Pemprov DKI, kata dia, tetap membutuhkan bantuan dari warga.

“Sekali lagi kalau warga melihat ada tempat atau kegiatan yang melanggar prokes laporkan, akan kami tindak,” tuturnya.

Sebelumnya, Riza mengatakan, perkantoran di Jakarta Pusat menjadi salah satu penyebab peningkatan Covid-19 di bilangan tersebut. Berdasarkan data Satgas Pemerintah Pusat, Jakarta Pusat mencatatkan 90 kasus per 10 ribu penduduk. "Iya, itu salah satu penyebabnya, perkantoran, sehingga di Jakpus ada peningkatan," tuturnya.

 

Dalam beberapa pekan terakhir, kasus harian Covid-19 di DKI secara umum juga selalu melampaui angka 10 ribu kasus. Bahkan, pada Selasa (8/2/2022) lalu kasus harian di DKI kembali naik menjadi 14.353 kasus, setelah dua hari sebelumnya jumlah kasus harian di DKI melampaui jumlah kasus harian tertinggi selama gelombang kedua.

“Pada 6 Februari, ada 15.825 kasus baru. Lebih tinggi dibanding puncak kasus pada Juli 2022, 14.619 orang,” kata Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, di Balai Kota DKI, pekan lalu.

Menilik data terbaru dari BNPB pada Senin (14/2), berdasarkan sebaran kasus dari Satgas Covid-19 nasional, ada sekitar 10.275 kasus dalam 24 jam terakhir di DKI Jakarta. Jumlah tersebut berdasarkan transmisi lokal sekitar 9.858 orang dan pelaku perjalanan luar negeri sekitar 417 orang. 

Baca juga:

Menaker Ida: Iuran JKP Dibayar Pemerintah, Sudah Bayar Rp 6 Triliun

Pemerintah Naikkan Kapasitas WFO dan Tempat Wisata Jadi 50%

Kasus Covid-19 Omicron pada Anak di Kota Surabaya Didominasi Usia 5-17 Tahun

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement