Rabu 16 Feb 2022 00:30 WIB

Trump Berbicara dengan Kandidat Presiden Sayap Kanan Prancis

Donald Trump berbicara dengan kandidat presiden sayap kanan Perancis Eric Zemmour

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Donald Trump berbicara dengan kandidat presiden sayap kanan Perancis Eric Zemmour. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Ross D. Franklin
Donald Trump berbicara dengan kandidat presiden sayap kanan Perancis Eric Zemmour. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berbicara dengan kandidat presiden sayap kanan Perancis Eric Zemmour. Tim kampanye Zemmour mengatakan dalam sambungan telepon Trump meminta komentator acara bincang televisi itu tidak menyerah pada tekanan.

Kampanye Trump tahun 2016 lalu kerap dinilai sebagai cetak biru dari kampanye Zemmour yang beberapa kali dinyatakan bersalah karena menghasut kebencian. Zemmour membantah ia seorang rasis. Wakil ketua dewan gerakan "Reconquete" yang dipimpin Zemmour, Guillaume Peltier, mengatakan pembicaraan pada Senin (14/2/2022) kemarin berlangsung sekitar 40 menit.

Baca Juga

"Donald Trump memberitahu Eric Zemmour untuk tidak menyerah, bertahan, terus berani," kata Peltier pada stasiun televisi France 2, Selasa (15/2/2022).  

Ia menambahkan sambungan telepon ini digelar setelah kantor Donald Trump merespons dengan positif berbagai permintaan mereka. Perwakilan Trump belum dapat dimintai komentar.

Seperti Trump, Zemmour juga memposisikan dirinya sebagai orang luar partai tradisional dan politik mapan Prancis. Ia justru didorong statusnya sebagai selebritas dan banyak pengikut di media sosial.

Peltier mengatakan Trump menyebut keuletan dan daya tahan dalam kampanye akan membawa Zemmour pada kemenangan. Di jajak pendapat saat ini, Zemmour berada di urutan keempat.

Ia bersaing dengan kandidat sayap kanan lainnya dari partai Rassemblement National, Marine Le Pen, yang berada di urutan kedua dalam jajak pendapat. Keduanya berharap dapat mengalahkan Presiden Emmanuel Macron dalam pemilihan April mendatang.

Dalam kampanye presiden 2017 lalu, Le Pen juga berusaha menunjukkan kedekatannya dengan Trump. Ia mendatangi kantor pusat bisnis Trump di Manhattan tapi kemudian pergi setelah tidak ada yang menerimanya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement