Rabu 16 Feb 2022 16:55 WIB

Cahaya Ilmu Hasan Al Bashir (I)

Hasan al-Bashri telah menimba banyak ilmu dari kalangan Ahl al-Bait dan para sahabat.

Ilustrasi generasi Tabiin. Hasan al-Bashri telah menimba banyak ilmu dari kalangan Ahl al-Bait dan para sahabat Nabi SAW
Foto: MgIt03
Ilustrasi generasi Tabiin. Hasan al-Bashri telah menimba banyak ilmu dari kalangan Ahl al-Bait dan para sahabat Nabi SAW

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Tumbuhnya peradaban Islam dalam masa 100 tahun pasca-wafatnya Rasulullah SAW terjadi melalui perjuangan bersama. Penggerak utamanya ialah para sahabat Nabi SAW.

Di bawah mereka, terdapat generasi tabiin dan at-tabiit taabi'in. Reputasi ketiga kelompok tersebut bahkan diakui oleh al-Musthafa shalallahu 'alaihi wasallam sendiri: Yang terbaik dari kalian (umat Islam) adalah orang-orang yang hidup pada zamanku (sahabat), kemudian orang-orang setelah mereka (tabiin), kemudian orang-orang setelah mereka (at-tabiit taabi'in).

Baca Juga

Di Irak, dinamika dakwah berpusat pada beberapa kota. Salah satunya ialah Basrah. Kaum Muslimin, apabila menyebut nama daerah itu pada masa sahabat, pasti teringat pada sosok mulia kebanggaan masyarakat setempat. Dialah Syekh Hasan al-Bashri. Pemilik nama lengkap Abu Said bin Abi Hasan Yasar al-Bashri itu sesungguhnya lahir di Hijaz, bukan Basrah sebagaimana diindikasikan nama gelarnya.

Tepatnya, daerah Rabadzah sekira 170 kilometer dari arah timur Madinah al-Munawwarah menjadi tempatnya pertama kali menghirup udara dunia pada 21 Hijriyah atau 642 M. Rabadzah kini dikenal sebagai Kota Abu Dzar al-Ghifari karena di sanalah sahabat Nabi SAW tersebut menghabiskan sisa usianya.

Menurut Juan Eduardo Campo dalam Encyclopedia of Islam (2009), Hasan al-Bashri berasal dari keluarga bekas tawanan perang. Ayah cendekiawan tersebut merupakan seorang Persia. Sebelumnya, bapaknya itu bersama puluhan orang Persia lainditangkap oleh pasukan Muslimin dalam sebuah perang di Maysan, Irak. Begitu dibawa ke Hijaz, tawanan itu ikut dibe baskan, untuk selanjutnya bekerja pada seorang sahabat Nabi SAW, Zaid bin Tsabit.


sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement