Rabu 16 Feb 2022 19:02 WIB

Konferensi Bahas Diskriminasi Terhadap Muslim Digelar di Istanbul

Diskriminasi terhadap Muslim dibahas dalam konferensi Istanbul.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Muhammad Hafil
 Konferensi Bahas Diskriminasi terhadap Muslim Digelar di Istanbul. Foto:  Ilustrasi Islamofobia
Foto: Foto : MgRol_92
Konferensi Bahas Diskriminasi terhadap Muslim Digelar di Istanbul. Foto: Ilustrasi Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Konferensi internasional yang akan membahas pelanggaran hak asasi manusia yang dihadapi umat Islam akan digelar di Istanbul, Turki. Konferensi selama dua hari yang akan membahas soal diskriminasi terhadap Muslim itu akan dimulai hari ini, Rabu (16/2/2022).

Acara ini diselenggarakan oleh kementerian kehakiman dan luar negeri, serta Komisi Hak Asasi Manusia Permanen Independen dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Baca Juga

Pihak penyelenggara mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa acara perdebatan itu bertujuan untuk membangun dialog multi-pemangku kepentingan dalam rangka menganalisis secara objektif untuk melawan tindakan Islamofobia dan diskriminasi yang berkembang terhadap Muslim di berbagai belahan dunia.

Di samping itu, konferensi itu juga akan mengidentifikasi cara dan sarana praktis untuk melindungi dan mempromosikan hak-hak komunitas Muslim dan minoritas, Dilansir di Anadolu Agency, Rabu (16/2/2022), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dikabarkan akan berpidato di acara tersebut melalui konferensi video.  

Penyelenggara mengatakan, selama diskusi tersebut para peserta akan berupaya mencari akar dan praktik dari perilaku serta kebijakan diskriminatif terhadap komunitas Muslim. Hal itu guna memahami konteks di mana Islamofobia telah berkembang dan perannya dalam merusak hak asasi mereka.

Acara tersebut dikatakan akan dihadiri oleh pakar internasional tentang masalah demikian, perwakilan pemerintah, lembaga hak asasi manusia, masyarakat sipil, LSM dan akademisi.

"Para peserta diharapkan melakukan diskusi terbuka dan mendalam tentang praktik, kebijakan, dan perilaku yang ada yang telah menyebabkan meningkatnya diskriminasi terhadap Islam dan Muslim," kata penyelenggara dalam pernyataannya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement