Rabu 16 Feb 2022 18:38 WIB

Sri Mulyani: Indonesia Jadi Negara Paling Cepat Pemulihan Ekonomi  

Pemerintah gelontorkan 23,6 persen dari total belanja APBN untuk ekonomi 2021

Rep: Novita Intan / Red: Nashih Nashrullah
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyatakan Pemerintah gelontorkan 23,6 persen dari total belanja APBN untuk pemulihan ekonomi 2021
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyatakan Pemerintah gelontorkan 23,6 persen dari total belanja APBN untuk pemulihan ekonomi 2021

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pemerintah menyebut Indonesia menjadi salah satu dari negara berkembang dengan pemulihan yang cepat. Bahkan fase pemulihan selama pandemi ini lebih cepat dibandingkan dengan pengalaman saat krisis finansial Asia pada 1997-1998. 

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengatakan kebijakan dan instrumen fiskal memainkan peran penting dalam menyediakan strategi countercyclical

Baca Juga

"Bagi kami ini hasil yang baik bagi ekonomi sejalan dengan kebijakan yang kami belajar dari pengalaman kami tetapi juga melalui pengendalian pandemi yang memiliki dampak kompleks dan prospek pemulihan," ujarnya saat webinar Finance Track Main & Side Event February Series, Rabu (16/2/2022). 

Menurutnya Indonesia juga menjadi salah satu negara yang bisa melewati masa krisis akibat pandemi Covid-19 secara baik. Sepanjang 2021, pemerintah menggelontorkan dana sebesar 45,9 miliar dolar AS atau 23,6 persen dari total belanja APBN pada tahun lalu. 

“Untuk mendukung pemulihan ekonomi Indonesia. Hasilnya, pada 2021 ekonomi Indonesia bisa tumbuh 3,65 persen setelah kontraksi pada 2020 yang minus 2,07 persen,” ucapnya. 

Sri Mulyani mengungkapkan pemulihan ekonomi terlihat dari sisi suplai maupun demand yang meningkat. Kemudian kinerja ekspor telah memiliki peran penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi didorong pemulihan global. 

"Pertumbuhan yang kuat juga terjadi pada beberapa sektor seperti manufaktur, perdagangan, dan pertambangan karena kenaikan harga komoditas. Ekonomi Indonesia bahkan telah mencapai dan melewati level prapandemi," ungkapnya.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement