Kamis 17 Feb 2022 16:52 WIB

Layanan Ini Bisa Pantau Siswa Menyontek Saat Ujian Jarak Jauh

Layanan Honorlock menggunakan webcam siswa dan AI untuk mengawasi ujian.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Peserta mengikuti ujian jarak jauh. ilustrasi
Foto: ADWIT B PRAMONO/ANTARA FOTO
Peserta mengikuti ujian jarak jauh. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Layanan pengujian jarak jauh Honorlock menggunakan situs jawaban palsu untuk menangkap siswa yang mencoba mencontek saat ujian daring. Menurut laporan The Markup, siswa mengunjungi salah satu situs honeypot, situs jaringan yang terlihat seperti bagian dari jaringan padahal terisolasi dan dimonitor selama tes daring.

Situs tersebut secara otomatis mengirimkan data kembali ke perangkat lunak saat ujian jarak jauh siswa yang menunjukkan siswa itu mencoba untuk mencontek. Honorlock, layanan yang digunakan lebih dari 300 institusi pendidikan, memanfaatkan webcam siswa selama tes dan menggunakan artificial intelligence (AI) untuk memperingatkan pengawas jarak jauh tentang aktivitas mencurigakan, seperti jika seorang siswa mengeluarkan ponsel mereka selama ujian.

Baca Juga

Layanan ini juga menggunakan seed sites, halaman tempat mesin pencari memulai di mana menampung pertanyaan untuk membantu mendeteksi penggunaan perangkat sekunder atau perilaku lain yang dilarang oleh Organisasi Pengujian.

Salah seorang siswa Kurt Wilson menyusun daftar alamat situs honeypot yang digunakan oleh Honorlock. Saat ini ada lima domain aktif: examequip.com, buzzfolder.com, gradepack.com, quizlookup.com, dan wikicram.com. Setiap situs cukup sederhana dan semuanya menampilkan beranda yang berisi daftar tip umum untuk siswa.

Di bawah tab Blog mereka, Anda akan menemukan kumpulan pertanyaan tes acak dengan setiap pertanyaan menghadirkan dua opsi, yaitu “Tampilkan Jawaban" dan “Sembunyikan Jawaban.” Klik salah satu opsi dan Anda akan mendengar bunyi aneh dari speaker Anda sehingga tidak ada jawaban yang terungkap atau disembunyikan.

Honorlock bahkan memiliki paten untuk teknologi di balik situs honeypot-nya yang menjelaskan lebih detail tentang jenis informasi yang dikumpulkan situs-situs tersebut. Ketika seorang siswa mengakses salah satu situs ini, ia mengirimkan alamat IP, informasi perangkat, gerakan mouse, klik, dan apa pun yang mereka ketik ke server Honorlock.

Markup mengonfirmasi hal ini saat menggali kode sumber situs dan aktivitas jaringan. Situs honeypot-nya juga mengklaim dapat mendeteksi jika seorang siswa menggunakan ponsel sekunder, tablet, atau perangkat lain untuk mengakses jawaban dengan membandingkan alamat IP antar perangkat.

Dikutip The Verge, Kamis (17/2), alat pengawasan tes lainnya juga telah dikritik, terutama karena sekolah dan instruktur berjuang dengan menerapkan pengambilan tes di rumah di tengah pandemi Covid-19. Pada tahun 2020, seorang spesialis teknologi di University of British Columbia mengkritik penggunaan layanan pengawasan ujian oleh sekolahnya Proctorio dan digugat oleh perusahaan tersebut karena mengungkap cara melacak gerakan mata siswa yang tidak normal dan merekam kamar siswa selama ujian.

Layanan lain, Examity, menggunakan pengawas manusia langsung untuk menyaksikan siswa mengerjakan tes melalui Zoom. Layanan pengujian jarak jauh sudah berpotensi membahayakan privasi siswa dan dapat memicu kecemasan yang tidak perlu karena siswa sangat khawatir tentang mencoba untuk tidak terlihat mencurigakan dibandingkan mendapatkan jawaban yang benar. 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement