Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Zainab Al-Muhdar

Kepergian : Antara Perpindahan dan Kematian

Curhat | Thursday, 17 Feb 2022, 19:47 WIB

Kepergian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti dalam dua hal yaitu hal pergi ; keberangkatan serta kematian (hal meninggal dunia). Umumnya yang terjadi pada kita di dunia ini adalah kepergian meninggalkan satu tempat atau ke tempat yang lain atau bisa diartikan sebagai hijrah. Namun, disisi lain kepergian dalam arti kematian akan terjadi dalam kehidupan ini, bahkan kita semua akan mengalami hal tersebut karena dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman dalam QS.Al-Ankabut ayat 57 yang berbunyi :

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan kematian. Kemudian hanyalah kepada Kami kalian dikembalikan.”

Kepergian dalam konteks kematian sendiri bermakna meninggalkan dunia yaitu menghadap kepada sang ilahi. Kematian sendiri memiliki proses bahkan disaat menjelang kematian amal perbuatan setiap insan akan menentukan bagaimana setiap insan tersebut meninggal. Itulah kenapa seringkali kematian atau ketika membicarakan konteks kematian menjadi hal yang menakutkan untuk sebagian manusia namun mampu menjadi motivasi untuk giat dalam beramal karena kematian merupakan awal kehidupan baru di alam barzah. Bahkan sebenarnya kematian seseorang setelah meninggalkan dunia bukanlah jalan dari akhir fase kehidupan yang abadi karena kehidupan yang abadi hanya ada di surga atau neraka.

Selanjutnya, kepergian yang bermakna keberangkatan atau pergi. Hal ini dapat kita artikan sebagai hijrah dan memiliki konteks arti yang beragam sesuai dengan apa yang dialami oleh setiap insan di muka bumi ini. Aktivitas pergi ini merupakan aktivitas yang pasti dan dirasakan oleh kita semua sebagai makhluk hidup di muka bumi ini karena kita semua dikaruniai akal akan rasa keingintahuan terhadap hal baru yang membuat kita harus berpergian dan pergi inilah yang membuat hidup kita menjadi lebih bermakna karena sejatinya kita adalah benda hidup bukanlah benda mati.

Pergi ke sekolah, pergi ke taman, pergi ke luar kota, pergi ke pelabuhan dan pergi bisa bermakna kemana saja sesuai dengan apa yang kita kehendaki serta apa yang kita perlukan untuk menunjang aktivitas kita di muka bumi ini. Definisi pergi ini jika dikaji lebih lanjut tidak ada batas tertentu yang memberikan sekat pada kata "pergi" itu sendiri. Selanjutnya, keberangkatan juga bermakna pergi yang bisa memiliki arti yang cukup luas mampu menjadi kata pengganti dari kata "pergi". Keberangkatan ke luar negeri, luar kota bahkan keberangkatan juga memiliki media yaitu alat yang digunakan untuk menunjang keberangkatan seperti pesawat, mobil, kereta, kapal, sepeda motor hingga berjalan kaki dan pemaknaan terkait alat untuk menunjang keberangkatan sangat beragam dan tak terhingga. Keberangkatan juga memiliki tujuan tertentu yaitu untuk kesenangan semata atau rekreasi, menghadiri momentum atau acara tertentu hingga bekerja dan lain sebagainya. Ditinjau dari suasana dari pergi atau keberangkatan bisa memiliki makna kebahagiaan, kesedihan bahkan menunjukkan ekspresi yang datar. Keberangkatan juga bisa bermakna mobilisasi karena keberangkatan atau pergi merupakan perpindahan suatu insan atau makhluk hidup dari satu tempat ke tempat lainnya karena dengan itulah kita diciptakan dengan tujuan tersebut dan dengan itulah membuat hidup kita semakin berwarna, mengajarkan kepada kita akan makna manusia sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan bantuan satu sama lain dan juga sebagai bentuk ibadah kita kepada sesama manusia serta banyak sekali tujuan mengapa pada kehidupan ini kita berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lainnya.

Diambil dari situs tribunnews Jambi - Quotes Presiden ke-3 Indonesia B.J. Habibie

Sebagai penutup, sejatinya kita sebagai manusia dan sebagai segenap bangsa Indonesia hendaknya memberikan dedikasi yang terbaik untuk negeri ini. Memberikan dedikasi tidak cukup dengan hanya sekedar duduk saja tanpa berpergian karena kepergian mengajarkan kepada kita semua bahwa kepergian adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun namun jejak akan terus terkenang bahkan setelah kita pergi selamanya dari dunia ini.

-ZM-

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image