Sabtu 19 Feb 2022 19:06 WIB

Warga Kalimati Tangerang Keluhkan Tumpukan Sampah

Sampah menumpuk beberapa hari dan tidak diangkut petugas.

Ilustrasi Sampah. Warga Kalimati Tangerang Keluhkan Tumpukan Sampah
Foto: Mgrol101
Ilustrasi Sampah. Warga Kalimati Tangerang Keluhkan Tumpukan Sampah

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sejumlah warga mengeluhkan tumpukan sampah di pinggiran aliran sungai Wates Kalimati di Desa Kampung Melayu Barat, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (19/2/2022).

Salah seorang warga di Desa Kampung Melayu Barat, Karna (33 tahun) mengatakan sudah beberapa hari sampah tersebut menumpuk dan tidak diangkut seluruhnya oleh petugas kebersihan setempat. "Kondisi tumpukan sampah ini sudah lama, petugas yang biasa mengangkut sampah sudah beberapa hari tidak ada. Dan kalau pun datang sampah-sampah ini tidak diangkut sampai bersih," katanya, Sabtu.

Baca Juga

Ia mengatakan tumpukan sampah yang berada di pinggiran kali dan bahkan sampai menutupi aliran kali itu, akan terlihat semakin banyak pada hari libur Sabtu dan Ahad. Selain itu, tumpukan sampah yang menyebabkan pencemaran lingkungan tersebut, kata Karna, membuat tidak nyaman warga dan dikhawatirkan akan menimbulkan ancaman bencana banjir di wilayah sekitar.

"Selain ancaman serangan penyakit ke warga, ini juga nantinya bisa menimbulkan banjir. Karena sampah-sampah menyumbat aliran kali, apa lagi sekarang masih musim hujan. Potensi itu sangat besar terjadi," ujar dia.

 

Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah tumpukan sampah tidak hanya terjadi di pinggiran aliran Wates Kalimati. Sampah menumpuk di beberapa titik pinggiran jalan yang berada di sekitarnya.

Jalan itu merupakan jalur yang sering dilalui oleh pengendara menuju kawasan perbatasan Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang. "Kondisi seperti ini menurut saya tentu jadi pertanyaan orang banyak, apalagi posisi tumpukan sampah ini berada di pinggiran jalan dan kali. Mungkin bisa dibilang kemana saja pemerintahnya sampai dibiarkan begini," kata salah satu warga Kabupaten Tangerang, Eko.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement