Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Taufik Akbar

Bersyukur dan Bekerja, Sukses Menjalani Kehidupan

Gaya Hidup | Sunday, 20 Feb 2022, 16:55 WIB

Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah, tetap jalani hidup ini, melakukan yang terbaik. Ya lirik lagu tersebut mungkin sering kita dengar. Lirik lagu jangan menyerah karya d’masiv tersebut salah satu yang saya senangi untuk mengingatkan bahwa kehidupan harus kita jalani. Apapun warna kehidupan yang menghampiri kita, hidup harus dijalani.

Tentunya dalam menjalani kehidupan tidak mungkin jalannya selalu lurus, landai dan rata. Pasti akan ada banyak kelokan, tanjakan, turunan, lubang, dan lalu lalangnya beragam pernak pernik kehidupan. Namun, kita bisa memilih apakah akan melewati jalan kehidupan dengan keluhan atau menyelesaikan tantangan. Dan sukses melalui semua jalan kehidupan tersebut akan membawa kita pada kebahagiaan. Nah ada dua kata ajaib yang bisa mengantarkan kita sukses, selamat dan bahagia dalam menjalani kehidupan ini yaitu syukur dan kerja. Dan penting difahami, dengan menambah imbuhan ber pada kata tersebut menjadi bersyukur dan bekerja, menjadikan kata tersebut bermakna aktif’

Bersyukur

Sesungguhnya segala kenikmatan dan kebaikan yang ada pada kita adalah karunia dari Allah. “Dan apa saja nikmat yang ada pada kalian, maka datangnya dari Allah ” (Q.S. An-Nahl: 53)

Allah telah memberikan nikmat kehidupan, mulai dari kita dalam kandungan sampai sekarang, nikmat oksigen yang gratis, nikmat sehat yang pastinya lebih banyak dibanding sakit, nikmat makanan dan minuman, berpakaian, nikmat aman dan bebas melakukan ibadah, nikmat alam yang memang spesial dikhususkan untuk bisa dikelola dan dimanfaatkan manusia dan banyak nikmat lainnya yang tidak mungkin kita bisa menghitungnya. “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Q.S. An-Nahl: 18)

Lalu, sudahkah kita bersyukur?

Dalam keadaan senang, lapang, bahagia, mungkin kita lebih mudah bersyukur. Namun jika dalam keadaan susah, sakit, sedih, apakah kita juga tetap bersyukur? Terkadang karena terlalu sibuk dengan urusan dunia, cenderung membandingkan diri dengan orang lain menyebabkan lupa untuk bersyukur. Padahal kunci untuk bisa bahagia dan terus bertambahnya nikmat adalah dengan bersyukur.

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih" (QS.Ibrahim:7)

Michael Beckwith, seorang narasumber dari film The Secret dalam acara Oprah Winfrey Show mengatakan “tidak ada yang bertambah di dirimu hingga kamu bersyukur”. Maka bersyukurlah, anda akan bahagia. Jangan menunggu bahagia dulu, baru bersyukur. Bersyukur dimuali dengan ucapan, diresapi dalam hati dan direpresentasikan dalam perbuatan yang mencerminkan rasa syukur,

Bekerja

Bersyukur bukan hanya dengan ucapan dan perasaan hati. Bersyukur perlu disempurnakan dengan kerja nyata. Bagi muslim, tentunya rasa syukur dimulai dengan semakin baik melakukan aktivitas ibadah wajib seperti shalat lima waktu dalam sehari semalam. Akan semakin cakep dan menyempurnakan jika mulai ditambahkan dengan yang sunnah.

Jika ibadah wajib sifatnya lebih kepada kebaikan pribadi masing-masing, maka perlu action agar rasa syukur dan aktivitas kita bermanfaat untuk kehidupan orang banyak dan alam sekitarnya. “sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”(HR. Ath-Thabrani)

Untuk mencapai kesuksesan, tentunya tidak asal bekerja atau tidak hanya kerja kerja dan kerja. Kerja nyata atau aksi yang baik tentunya perlu direncanakan dengan baik pula. Kegagalan merancang atau membuat rencana bisa berarti merencanakan kegagalan. Maka sudah selayaknya mimpi-mimpi dan resolusi kita direalisasikan diawal dengan action plan. Dan pastinya dari rencana-rencana sukses tersebut harus segera dan sungguh-sungguh kita kerjakan

Selain rencana, kita perlu memiliki etos dan prinsip kerja yang baik agar mencapai hasil sesuai harapan dan diridhai oleh-Nya. Etos dan prinsip kerja tersebut mungkin sudah sering kita dengar dengan istilah kerja empat as yaitu; kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja ikhlas.

Kerja Keras, merupakan syarat utama menuju kesuksesan. Albert Einstein mengatakan kesuksesan itu satu persen ide dan sembilan puluh sembilan persen kerja keras. Kerja keras tersebut dibuktikan Einstein dengan ribuan eksperimen yang beliau lakukan untuk membuat sebuah bohlam lampu pijar bisa menyala dengan baik. Untuk ungkapan kerja keras ini tidak saya tulis lebih banyak lagi karena saya yakin semua orang faham. Apapun profesi atau pekerjaannya, jika mau sukses mesti melakukan kerja keras

Kerja Cerdas, sangat diperlukan untuk mencapai target lebih presisi, cepat dan bermanfaat lanjut. Kerja cerdas akan meningkatkan kualitas kinerja dan melahirkan inovasi. Anda yang pernah belajar IPA saat sekolah dasar atau menengah mungkin masih ingat bagaimana pesawat sederhana seperti pengungkit dan katrol bisa memudahkan usaha. Ya kerja dengan menggunakan pesawat sederhana bisa dikatakan termasuk kerja cerdas. Bahkan sistem katrol akan memberi keuntungan mekanik berkali lipat. Penerapan modern dari pelajaran pesawat sederhana banyak diaplikasikan pada industri alat berat dan bangunan canggih

Untuk bisa bekerja dengan cerdas, kita butuh berhenti sejenak, merenung, mengevaluasi, dan berpikir. Dengan kata lain kerja cerdas adalah kerja otak. Untuk itu kita perlu “membaca” agar otak punya masukan dan bisa berpikir kreatif. Apa saja yang perlu kita baca dapat anda baca artikel saya di retizen.republika ini dengan judul 3 Hal Penting Untuk Dibaca.

Era zaman now adalah era dimana pekerjaan harus lebih banyak mengandalkan kerja otak. Dan berkat kerja otak ini, kini banyak orang kaya baru di bawah usia 50 tahun. Generasi milenial yang akrab dengan gadget menjadi masyarakat yang paling banyak memanfaatkan peluang kerja cerdas ini.

Namun, bukan berarti kerja cerdas ini menghilangkan kerja keras. Youtuber dan tiktoker pun butuh kerja keras untuk menghasilkan konten yang menarik. Kerja keras dengan beragam inovasi sangat dibutuhkan untuk survivenya usaha atau profesi di zaman dimana perubahan adalah keniscayaan.

Kerja Tuntas, tidak bisa dipisahkan dari rencana kerja dan kesuksesan. Seringnya kita punya banyak rencana dan kerja tapi jarang yang benar-benar selesai dengan hasil maksimal atau sukses. Terlebih jika menemui kegagalan, banyak yang merasa buntu dan cepat teralihkan dengan rencana yang lain. Ya kunci kerja tuntas adalah ulet dan sabar.

Kurang sabar dan tidak lanjut mencoba lagi dan lagi menjadi pintu menuju kegagalan sesungguhnya. Bisa jadi kesuksesan itu sebenarnya sudah sangat dekat, namun keburu pesimis menghadapi hambatan yang terlihat semakin besar. Ibarat orang yang sedang menggali lubang batu untuk mencari emas, jaraknya hanya tinggal beberapa sentimeter lagi namun dia sudah menyerah karena batu terasa semakin keras.

Maka kita perlu fokus pada pekerjaan kita dan tidak ada kata menyerah. Menguatkan tekad berjalan di atas bongkahan kegagalan, melewati tembok hambatan, berlari diantara kerikil gangguan, membutakan mata mentulikan telinga dari cercaan dan tertawaan hingga tak terasa emas kesuksesan sudah ada di tangan kita.

Kerja Ikhlas, adalah kunci agar kerja kita bernilai ibadah. Bagi muslim, kerja adalah ibadah. Tentunya jangan lupakan niat untuk menjadikan kerja-kerja kita menjadi ibadah. Satu hal yang juga harus diyakini agar kerja ikhlas ini selalu membersamai kita adalah kerja kita akan terbayar sesuai besarnya energi atau usaha yang dilakukan. Sesuai hukum kekekalan energi bahwa energi yang dikeluarkan tidak akan hilang, hanya berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain.

Jadi jika anda seorang karyawan merasa yakin pekerjaan anda layak dibayar misalnya lima juta maka anda akan mendapat bayaran lima juta juga. Meskipun nyatanya saat gajian anda hanya mendapat tiga juta, yakinlah kekurangan dua juta lagi akan terbayar untuk anda. Kekurangan bayar tersebut bisa jadi dibayar dalam bentuk sehatnya anda sekeluarga, aman dijauhi dari musibah dan lainnya. Bisa juga akan dibayar sekaligus seperti uang pesangon disaat yang pas anda butuhkan. Yang jelas Allah yang mencukupkan rezeki kita dan paling tahu apa yang dibutuhkan hambanya.

Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan (QS.At-Taubah:105)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image