Senin 21 Feb 2022 18:12 WIB

Belajar Agama Hanya dari Internet tak Cukup, Ini yang Perlu Dilakukan

Belajar agama mesti didukung dengan bimbingan ulama mumpuni

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
 Belajar agama di Pondok Pesantren Almiizan, Sukaraja, Bogor, Jawa Barat. (Ilustrasi). Belajar agama mesti didukung dengan bimbingan ulama mumpuni
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Belajar agama di Pondok Pesantren Almiizan, Sukaraja, Bogor, Jawa Barat. (Ilustrasi). Belajar agama mesti didukung dengan bimbingan ulama mumpuni

REPUBLIKA.CO.ID, — Ketika seseorang memeluk Islam. Ada beberapa hal yang memang tidak bisa dipertanyakan. Namun bagaimana jika jawaban tersebut lebih banyak mendapatkannya melalui internet. Apakah Berdosa lebih banyak belajar melalui google dibanding yang lain?  

Melansir laman aboutislam.net, beberapa orang mengatakan seorang Muslim tidak boleh bertanya. Namun, realitas Islam adalah, Muslim seharusnya mengetahui tindakan dan alasan beribadah. 

Baca Juga

Oleh karena itu, seseorang diharuskan untuk mengajukan pertanyaan kepada ahlinya, dalam hal ini adalah ulama. Muslim harus melakukan hal-hal berdasarkan pengetahuannya bukan taqlid buta terhadap konten-konten yang ada di media sosial. 

فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ “Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.” (QS An Nahl ayat 43)  

Ulama adalah tempat bertanya. Kepadanya, umat meminta nasihat dan pencerahan. Seorang alim menjadi mulia dengan ilmunya. Karena itu, hendaknya ilmu dicari dan diamalkan dengan tujuan yang tertinggi, yakni mengharap ridha Allah Ta’ala.  

Beda halnya jika suatu persoalan terkait dengan agama bersifat ta’abbadui. Jika perintah Allah SWT itu dipahami dan murni dari Allah SWT maka sebagai Muslim wajib menaati saja tanpa pertanyaan, sebagaimana ibadah yang bersifat ta’abbudi. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT surat Al Maidah ayat 101:  

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَسْأَلُوا عَنْ أَشْيَاءَ إِنْ تُبْدَ لَكُمْ تَسُؤْكُمْ وَإِنْ تَسْأَلُوا عَنْهَا حِينَ يُنَزَّلُ الْقُرْآنُ تُبْدَ لَكُمْ عَفَا اللَّهُ عَنْهَا ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ حَلِيمٌ

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu (niscaya) menyusahkan kamu. Jika kamu menanyakannya ketika Alquran sedang diturunkan, (niscaya) akan diterangkan kepadamu. Allah telah memaafkan (kamu) tentang hal itu. Allah Mahapengampun lagi Mahapenyantun."

Sementara itu, secara terpisah Ketua MUI Kota Palu, Prof KH Zainal Abidin MAg di Palu, Ahad (20/2/2022), mengimbau kepada umat beragama khususnya generasi muda Islam, agar belajar agama kepada mereka yang paham tentang agama.

"Belajar dan bertanyalah kepada para tokoh, para ustadz yang memiliki pemahaman agama yang luas, yang layak untuk dijadikan sumber, atau datang ke Kantor MUI Palu, Kantor MUI terbuka untuk umum," ujarnya. 

Dia mengatakan masyarakat kita, generasi muda kita lebih memilih hal-hal yang instan, mereka hanya mengunjungi media sosial youtube dan sebagainya, untuk belajar agama. “Maka, jangan sampai mereka terjerumus kepada hal-hal yang kita semua tidak inginkan," kata dia.   

 

Sumber: aboutislam   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement