Selasa 22 Feb 2022 17:34 WIB

Meski Dihapus Twitter, Unggahan Hina Muslim Oleh BJP India Picu Kemarahan

Twitter hapus unggahan partai berkuasa India BJP yang hina umat Islam

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Twitter. Ilustrasi. Twitter hapus unggahan partai berkuasa India BJP yang hina umat Islam
Foto: Reuters
Twitter. Ilustrasi. Twitter hapus unggahan partai berkuasa India BJP yang hina umat Islam

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI – Manajemen media sosial Twitter telah menghapus kartun yang diunggah Partai Bharatiya Janata Party (BJP), yang berkuasa di India. Unggahan itu menunjukkan pria Muslim bertopi tengkorak digantung dengan tali. 

Unit partai di negara bagian Gujarat Barat ini diketahui mengunggah kartun itu di akun media sosial resminya, yang memuji pengadilan khusus di negara bagian itu. Pengadilan menjatuhkan hukuman mati kepada 38 terpidana karena serangkaian pengeboman yang mengguncang Kota Ahmedabad pada 2008. 

Baca Juga

Dilansir di Anadolu Agency, Selasa (22/2), gambar yang dihapus tersebut menunjukkan para pria yang digantung dengan kata-kata "Satyamev Jayate" (Kebenaran Sendiri Menang) dan "tidak ada belas kasihan bagi pelaku teror". 

Tak lama setelah diunggah, unggahan tersebut memicu kemarahan besar-besaran di media sosial. Orang-orang mengkritik partai yang berkuasa atas postingan anti-Muslim tersebut. 

"Kartun digunakan secara luas dalam genosida orang Yahudi di Jerman dan Tutsi di Rwanda. Kami mengharapkan tidak ada yang lebih baik dari BJP, tetapi haruskah kita berasumsi bahwa ini menarik bagi pemilih BJP?" ujar Pemimpin Muslim India dan anggota parlemen, Asaduddin Owaisi, di akun Twitter miliknya. 

Juru bicara partai oposisi Kongres Nasional India, Sanjay Shah, juga mengkritik partai yang berkuasa. "Iklan kebencian terhadap Muslim didukung oleh BJP di Gujarat. Twitter telah menghapusnya. Ini India baru?"  tulisnya. 

Dia juga mengatakan semua orang yang telah memilih BJP dan Perdana Menteri Narendra Modi adalah pemangku kepentingan dalam disintegrasi demokrasi sekuler negara tersebut. 

Di sisi lain, BJP mengatakan, unggahan di media sosial itu tidak ditujukan untuk melawan komunitas manapun. 

"Kami tidak berniat menargetkan komunitas manapun melalui gambar. Itu didasarkan pada foto-foto narapidana yang diterbitkan oleh surat kabar. Tetapi, elemen anti-sosial melaporkannya dan dihapus oleh Twitter dan platform lain juga," ujar penanggung jawab media BJP, Yagnesh Dave. 

Pada 26 Juli 2008, serangkaian 21 ledakan bom menghantam Ahmedabad, ibu kota komersial Gujarat, dalam rentang waktu 70 menit. Aksi tersebut menewaskan 57 orang dan melukai lebih dari 200 lainnya. 

 

Sumber: anadolu 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement