Raksasa media sosial ini mengumumkan telah kehilangan sepertiga dari nilai pasarnya. Ini membuat Reels menjadi prioritas utama untuk menarik pengguna yang lebih muda.

Fokus pada Reels datang karena pengguna yang lebih muda telah berbondong-bondong ke platform saingan seperti TikTok. Penelitian internal dari Meta yang dibocorkan oleh Eks Karyawan dan Pelapor, Frances Haugen, menunjukkan, pengguna muda telah menurun sejak 2012 dan hanya pengguna berusia 25 tahun ke atas yang meningkatkan penggunaan Facebook.

Reels sudah tersedia di Amerika Serikat dan tempat lain, tetapi akan diperluas ke total 150 negara. Selain itu, Reels juga akan menawarkan lebih banyak fitur pengeditan dan berbagi, termasuk memungkinkan pengguna untuk mencampur ulang video orang lain yang bisa menambahkan komentar mereka sendiri.

Dikutip The Guardian, Selasa (23/2), Meta meluncurkan Reels di Instagram pada tahun 2020 dan di Facebook pada tahun 2021 sebagai jawaban atas aplikasi video pendek TikTok yang sangat populer yang dimiliki oleh raksasa teknologi China ByteDance.

“Reels sudah menjadi format konten kami yang paling cepat berkembang dan hari ini kami membuatnya tersedia untuk semua orang di Facebook secara global,” kata CEO Meta Mark Zuckerberg dalam sebuah postingan Facebook.

Perusahaan mengatakan video sekarang menyumbang setengah dari waktu yang dihabiskan orang di Facebook dan mengumumkan cara baru bagi pembuat konten untuk menghasilkan uang melalui fitur Reels.

Dalam pengumumannya, Meta mengatakan akan meluncurkan pembaruan bagi pengguna untuk membuat dan melihat Reels Facebook di tempat-tempat baru, seperti di fitur Cerita, tab Tonton, dan di bagian atas umpan berita. Di beberapa negara, pengguna juga akan melihat Reels yang disarankan di feed mereka.