Rabu 23 Feb 2022 14:41 WIB

Penghimpunan Zakat Sleman Dinilai Belum Ideal

Selama 2021, Baznas Sleman telah menghimpun dana Rp 6,1 miliar.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sleman, DIY, kembali menggelar Bulan Zakat Panutan. Ketua Baznas Sleman, Kriswanto mengatakan, kegiatan ini penting diselenggarakan untuk dapat senantiasa membangun kesadaran bersama.

Kegiatan ini diadakan sekaligus untuk memperbarui kesanggupan ASN-ASN yang ada di lingkungan Pemkab Sleman agar menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui Baznas. Kriswanto mengungkapkan, selama 2021 Baznas Sleman telah menghimpun Rp 6,1 miliar.

Meski begitu, melihat data jumlah ASN-ASN beragama Islam di Pemkab Sleman mencapai lebih dari 8.100 pegawai. Artinya, ada potensi penerimaan zakat, infak, dan sedekah sekitar Rp 850 juta per bulan atau diperkirakan lebih dari Rp 10 miliar per tahun.

"Nominal tersebut belum ideal dari perkiraan potensi zakat, infak, dan sedekah ASN Sleman," kata Kriswanto di Pendopo Parasamya Setda Kabupaten Sleman, Rabu (23/2/2022).

Untuk memaksimalkan penghimpunan zakat, bupati Sleman pada 13 Januari 2022 telah pula mengeluarkan Instruksi Bupati 002/Instr/2022. Ini jadi acuan penting dalam mengoptimalkan pengumpulan, pengelolaan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.

Banzas Sleman turut memberikan penghargaan kepada enam Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) yang ada di lingkungan OPD Sleman dan instansi lain atas partisipasi dan dukungan terhadap Baznas Sleman. Penghargaan tersebut diserahkan bupati Sleman.

Dalam sambutannya, Bupati Sleman, Kustini Purnomo, menyampaikan apresiasi atas terselenggara kegiatan ini. Ia menilai, agenda tersebut sebagai usaha memotivasi dan wahana edukasi bagi ASN-ASN agar berpartisipasi dalam pembayaran zakat melalui Baznas.

Kustini berpendapat, upaya-upaya Baznas Sleman dalam rangka memfasilitasi ASN-ASN Pemkab Sleman yang beragama Islam dalam menunaikan zakat merupakan satu kemudahan tersendiri. Maka itu, ia berharap, ASN-ASN dapat memanfaatkan kemudahan tersebut.

Selain itu, Kustini mendorong Baznas Sleman untuk terus-menerus menginformasikan muzaki terkait penyaluran zakat, infak, dan sedekah yang terkumpul. Baznas harus transparan dan akuntabel melaporkan dan mengelola zakat, infak dan sedekah masuk.

"Hal ini sebagai usaha dalam menumbuhkan dan meningkatkan kepercayaan muzaki untuk menitipkan zakat, infak, dan sedekah melalui Baznas Kabupaten Sleman," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement