Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image taufik sentana

Hikmah: Dialog di Taman

Eduaksi | Thursday, 24 Feb 2022, 23:59 WIB
Dok. Pixabay.

Dialog di Taman

*****

Ada tamsil menarik dalam ayat Quran. tentang dua orang lelaki. yang seorang (tidak beriman kepada Allah) telah diberi kepadanya dua kebun anggur. sekeliling kebun itu dipenuhi oleh kurma, sedang di tengah tengahnya ada sebuah ladang.

Kedua kebun itu menghasilkan buahnya dan tidak berkurang sedikitpun. sedang di celah celah kedua kebun itu dijadikan Allah sungai yang mengalir.

Seorang yang pertama ini memiliki kekayaan yang banyak, dia berkata kepada temannya (orang kedua yang beriman) :

"hartaku lebih banyak darimu dan pengikutku lebih kuat"

Lalu ia memasuki kebunnya dengan sikap angkuh, dia berkata : "aku kira kebun ini tidak akan binasa selamanya. aku pun mengira bahwa kiamat itu tidak ada, seandaipun aku dikembalikan kepada Tuhanku, tentulah aku akan mendapatkan tempat yang lebih baik dari ini".

Maka berkatalah temannya yang beriman:

"apakah engkau ingkar kepada Tuhan yang Menciptakan engkau dari tanah, kemudian setetes air, lalu Dia menjadikanmu seorang lelaki sempurna? "

Jawabnya: "aku beriman pada Tuhanku, dan aku tidak menyekutukanNya"

Temannya yang beriman menimpali:

"Kenapa saat memasuki kebunmu engkau tidak mengucapkan 'masyaa Allah, la quwwata illa billah? 'walaupun engkau masih menganggap harta dan keturunanku lebih sedikit: dia melanjutkan,

"aku berharap Tuhanku akan memberikan kepadaku kebun yang lebih baik darimu. sedang Dia akan mengirimkan petir dari langit ke kebunmu hingga menjadi tanah tanah yang licin, dan engkau juga tak menemukan pasokan air di dalamnya, sedang hartamu pun akan binasa".

Lalu si teman yang tidak beriman ini membolak balikkan tangannya, tanda menyesal. pohon pohon anggurnya pun telah roboh. dia berkata :

"Andai sekiranya dulu aku tidak menyekutukan Tuhanku".

Sungguh, tiada yang dapat menolongnya seorangpun, selain Allah semata.

******

Demikianlah sepetik dialog dua orang sahabat pada sebuah taman/kebun yang indah, sebagai perumpaan tentang kerendahan hati dan amalan yang ikhlas, atau iman yang murni/Islam.

Dinukil dari Surat Al Kahfi ayat 32-44.

Semoga manfaat:

Dari Ikatan Dai Indonesia. Aceh Barat

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image