Jumat 25 Feb 2022 09:35 WIB

Di Luar Lansia, Vaksinasi Booster di Kota Surabaya Capai 66 Persen

Setiap puskesmas di Kota Pahlawan mendapat jatah minimal 300 vaksin booster per hari.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina.
Foto: Dok Pemkot Surabaya
Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menyatakan, capaian vaksinasi Covid-19 ketiga atau booster di Kota Pahlawan, untuk masyarakat umum di luar lansia telah mencapai 293.027 atau 66,24 persen. "Sedangkan untuk lansia sudah mencapai 82.992 atau 94,52 persen," kata Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina di Kota Surabaya, Jawa Barat, Jumat (25/2/2022).

Menurut dia, dari target sasaran 87.800 lansia yang belum tervaksinasi booster total ada 4.808 orang. Sedangkan nonlansia dari target sasaran 442.351 yang belum tervaksinasi ada 149.324 orang. Hingga kini, lanjut Nanik, pihaknya bersama timnya masih bergerak masif melayani vaksinasi booster di seluruh puskesmas di Kota Pahlawan.

Nanik menyebutkan, setiap puskesmas mendapat jatah minimal 300 vaksin booster per hari. Jumlah tersebut tidak mempengaruhi ketersediaan vaksin booster di Kota Surabaya. "Sampai dengan hari ini, ketersediaan vaksin booster masih aman. Ada sekitar 27.000 dosis," katanya.

Agar target tercapai, Nanik bersama jajarannya membuka pos vaksinasi serentak setiap hari, mulai Senin hingga Sabtu di 63 puskesmas se-Kota Surabaya. Bahkan padahari libur pun beberapa puskesmas tetap buka melayani vaksinasi booster.

"Selain di 63 puskesmas, Pemkot Surabaya juga memfasilitasi layanan vaksin booster di mal secara massal, vaksin corner dan balai RT/RW. Tujuannya untuk memudahkan jangkauan layanan masyarakat, sekaligus dalam percepatan vaksinasi," kata Nanik.

Dia berharap, target pada akhir Februari 2022, bisa mencakup lebih banyak lagi agar capaian vaksinasi booster terpenuhi. Tujuannya supaya maksimal pada Maret mendatang, jajaran Dinkes Kota Surabaya mengoptimalkan vaksinasi booster dengan cara sweeping. "Kami kembali optimalkan untuk melakukan sweeping bulan depan. Sasarannya adalah yang belum divaksin maupun yang vaksin belum lengkap," kata Nanik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement