Jumat 25 Feb 2022 19:12 WIB

Pembuatan Sagu Tumang Maluku

Pembuatan sagu tradisional muncul lagi sejak pandemi COVID-19. .

Red: Mohamad Amin Madani

Anggota kelompok Solenaed Family membuat sagu tumang secara tradisional di Negeri (Desa) Soya, Kota Ambon, Provinsi Maluku, Jumat (25/2/2022). Pembuatan sagu tradisional dengan wadah daun sagu atau tumang di Negeri Soya mulai muncul lagi sejak pandemi COVID-19, untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga dan sebagian dijual untuk warga setempat dengan harga Rp100 ribu per tumang dengan berat 20-25 kilogram. (FOTO : Antara/FB Anggoro)

Anggota kelompok Solenaed Family membuat sagu tumang secara tradisional di Negeri (Desa) Soya, Kota Ambon, Provinsi Maluku, Jumat (25/2/2022). Pembuatan sagu tradisional dengan wadah daun sagu atau tumang di Negeri Soya mulai muncul lagi sejak pandemi COVID-19, untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga dan sebagian dijual untuk warga setempat dengan harga Rp100 ribu per tumang dengan berat 20-25 kilogram. (FOTO : Antara/FB Anggoro)

Anggota kelompok Solenaed Family membuat sagu tumang secara tradisional di Negeri (Desa) Soya, Kota Ambon, Provinsi Maluku, Jumat (25/2/2022). Pembuatan sagu tradisional dengan wadah daun sagu atau tumang di Negeri Soya mulai muncul lagi sejak pandemi COVID-19, untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga dan sebagian dijual untuk warga setempat dengan harga Rp100 ribu per tumang dengan berat 20-25 kilogram. (FOTO : Antara/FB Anggoro)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,AMBON - - Anggota kelompok Solenaed Family membuat sagu tumang secara tradisional di Negeri (Desa) Soya, Kota Ambon, Provinsi Maluku, Jumat (25/2/2022).

Pembuatan sagu tradisional dengan wadah daun sagu atau tumang di Negeri Soya mulai muncul lagi sejak pandemi COVID-19, untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga dan sebagian dijual untuk warga setempat dengan harga Rp100 ribu per tumang dengan berat 20-25 kilogram.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement