Ahad 27 Feb 2022 18:16 WIB

Pemkot Jaktim Targetkan Panen Raya Anggur pada Oktober 2022

Jakarta Timur saat ini menjadi pionir program kampung buah.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Warga menyemprotkan cairan anti hama tanaman anggur di Gang Obor Patma, Munjul, Jakarta Timur, Rabu (27/10/2021). Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) menargetkan panen raya anggur di wilayah tersebut pada Oktober 2022.
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Warga menyemprotkan cairan anti hama tanaman anggur di Gang Obor Patma, Munjul, Jakarta Timur, Rabu (27/10/2021). Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) menargetkan panen raya anggur di wilayah tersebut pada Oktober 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) menargetkan panen raya anggur di wilayah tersebut pada Oktober 2022.

Wakil Wali Kota Jakarta Timur, Hendra Hidayat, di Jakarta, Ahad (27/2/2022), mengatakan, saat ini sudah banyak warga yang melakukan budidaya anggur di permukiman warga, RPTRA dan lahan tidur lain melalui pertanian kota. "Kami saat ini menjadi pionir program kampung buah. Targetnya pada Oktober 2022 akan dilakukan panen raya anggur," kata Hendra.

Baca Juga

Hendra menambahkan, salah satu contoh kebun anggur di Jakarta Timur berada di Kebun Imut Si Nakal, Kelurahan Malaka Sari, Kecamatan Duren Sawit. Dia berharap ke depannya semakin banyak kebun anggur yang muncul seperti Kebun Imut Si Nakal yang bisa mendapat pengakuan dari Kementerian Pertanian.

Terlebih, katanya, anggur termasuk komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. "Kami bangga di Jakarta Timur ada kebun anggur dibudidayakan secara baik dan menghasilkan yang baik, serta sangat bervariasi. Kami berbangga warga kami menjadi acuan petani di Indonesia," ujar Hendra.

Lebih lanjut, Hendra mengatakan hingga kini ada sekitar 114 kelompok tani dan 17 gabungan kelompok tani (gapoktan) di Jakarta Timur yang aktif bercocok tanam berbagai jenis buah dan sayur mayur. Selain itu, ada pula 65 RPTRA dan 13 rusun yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan pertanian kota untuk meningkatkan ketahanan pangan warga, penghijauan dan meningkatkan ekonomi warga.

"Hingga kini terdapat 77 hektare lahan dimanfaatkan sebagai penghijauan produktif. Serta menciptakan keindahan estetika, penyediaan oksigen dan peningkatan ekonomi masyarakat," tutur Hendra.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement