Senin 28 Feb 2022 12:37 WIB

Gelar Harlah di Palembang, NU Bicara Kesejahteraan Petani Sawit

Halaqah di Harlah NU akan merumuskan program untuk kesejahteraan petani sawit.

Wakil Ketua Umum PBNU Nusron Wahid (kiri) mengatakan Harlah NU akan diselenggarakan di Palembang, Foto ilustrasi
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Wakil Ketua Umum PBNU Nusron Wahid (kiri) mengatakan Harlah NU akan diselenggarakan di Palembang, Foto ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar rangkaian Hari Lahir NU ke-99  di wilayah Indonesia barat, yang difokuskan di Palembang. Dalam kegiatan ini akan diselenggarakan halaqah untuk merumuskan cara menyejahterakan petani kelapa sawit.

Wakil Ketua Umum PBNU yang sekaligus penanggungjawab acara Harlah NU di Palembang, Nusron Wahid mengungkapkan, tema besar harlah NU kali ini adalah “Merawat Jagat, Membangun Peradaban” dalam menyongsong satu abad NU pada rangkaian harlah yang berlangsung selama tiga hari (3-5 Maret) mengambil sub tema: “Lestari Alamnya Sejahtera Petaninya”.

Rangkaian harlah akan dihadiri Rais Aam KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum KH Yahya Cholil Staquf, serta sejumlah ketua PBNU. Adapun pesertanya adalah perwakilan dari PWNU dan PCNU se-Pulau Sumatera. Adapun narasumber dari kalangan pemerintah dan akademisi, serta perwakilan dari komuitas petani sawit.

Selain pidato sambutan dari Rais Aam dan Ketua Umum, kata Nusron, juga ada sambutan Presiden yang diwakilkan oleh Menko Perekonomian Pak Airlangga Hartarto, serta sambutan selamat datang dari Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.

“Ada juga halaqah lingkungan hidup yakni terkait perubahan iklim dan kehutanan sosial serta bagaimana mengakselerasikan program PSR (Peremajaan Sawit Rakyat). Ini menjadi salah satu concern PBNU yakni melakukan pendampingan petani sawit,” kata Nusron Wahid, dalam siaran pers, Senin (28/02/2022).

Dalam halaqah tersebut, kata Nusron, akan dirumuskan program serta instrument yang efektif sehingga bisa menjadi model untuk upaya peningkatan kesejahteraan petani kelapa sawit secara umum.

Sebagai bentuk keseriusan dari PBNU dalam upaya pendampingan terhadap petani sawit, akan dihadirkan secara langsung menteri-menteri terkait seperti Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar, dan Menteri BUMN Erick Thohir.

“Nanti kita akan melakukan penanaman perdana peremajaan sawit rakyat (PSR) yang dilakukan ecara simbolik di Desa Kencana, Kecamatan Rambang, Kabupaten Muara Enim. Dilakukan langsung oleh Ketua Umum PBNU, Pak Menko Perekonomian selaku Ketua Komite Pengarah BPD-PKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit), dan Pak Menteri Pertanian,” papar Nusron.

Selain itu, lanjut anggota Komisi VI DPR ini, dalam rangkaian harlah juga akan dilakukan penyerahan hibah atau wakaf serta peletakan batu pertama pembangunan Perguruan Tinggi NU Sumatera Selatan. Ini bagian dari upaya PBNU dalam dunia pendidikan agar ke depan melahirkan generasi yang unggul.

“Prinsipnya, program-program nyata yang bisa dirasakan secara langsung akan terus menjadi upaya PBNU, dengan pendampingan, advokasi dan edukasi rakyat untuk bisa mendapatkan akses pengembangan,” kata Nusron.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement