Selasa 01 Mar 2022 16:05 WIB

Gerindra: Prabowo Belum Bicarakan Wacana Penundaan Pemilu

Gerindra merasa tak perlu menanggapi wacana pemilu yang belum tentu terjadi.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Indira Rezkisari
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. Gerindra belum menilai perlu menanggapi wacana penundaan pemilu 2024.
Foto: DPR
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. Gerindra belum menilai perlu menanggapi wacana penundaan pemilu 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menanggapi wacana penundaan pemilihan umum (Pemilu) 2024 yang diusulkan oleh sejumlah pimpinan partai politik. Namun ia mengungkapkan, hal tersebut belum menjadi pembicaraan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Tidak pernah, kan kita sama-sama baca dari media," ujar Dasco di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (1/3/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan bahwa usulan terkait penundaan Pemilu 2024 masih sekedar wacana yang bergulir antara segelintir elite partai politik. Karenanya, Partai Gerindra tak perlu menanggapi hal tersebut.

"Oleh karena itu baru wacana-wacana ya kita pikir tidak perlu ditanggapi oleh Gerindra, kecuali apabila ada proses politik," ujar Dasco.

Namun, berbeda jika usulan tersebut sudah menjadi proses politik yang bergulir di DPR atau MPR.  Baik itu lewat revisi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu atau amandemen terbatas Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

"Apabila ada proses politik, itu baru ada tanggapan, dan itu pun adalah kewenangan Ketua Umum Partai Gerindra yaitu Pak Prabowo," ujar Dasco.

Partai Gerindra, jelas Dasco, masih melakukan konsolidasi nasional untuk persiapan Pemilu 2024. Selama usulan penundaan masih sekedar wacana, proses pemenangan partai berlambang kepala garuda itu masih berlanjut. "Kalau konsolidasi partai kan kita memang terus, ada isu tidak ada isu ya kita memang sudah dari dulu sudah ada time table yang mesti kita ikuti," ujar Wakil Ketua DPR itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement