REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Uni Emirat Arab (UEA) telah mengumumkan bantuan kemanusiaan senilai lima juta dolar AS (Rp 72 miliar) untuk memberi manfaat bagi warga sipil yang terkena dampak situasi di Ukraina. Ukraina-Rusia masih dalam perundingan gencatan senjata untuk menghentikan invasi Rusia.
Dilansir dari Gulf Today, Kamis (3/3/2022), kontribusi tersebut diberikan kepada Permohonan Cepat Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Rencana Respons Pengungsi Regional untuk Ukraina dan merupakan cerminan dari penekanan UEA pada solidaritas kemanusiaan dalam situasi konflik.
UEA menggarisbawahi pentingnya fokus pada situasi kemanusiaan yang memburuk bagi warga sipil, termasuk memastikan perlindungan mereka, serta mencegah akses tanpa hambatan bagi lembaga dan aktor kemanusiaan. UEA juga berharap perjalanan yang aman bagi mereka yang ingin meninggalkan negara yang tengah dilabda perang itu tanpa diskriminasi dan hambatan.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres secara resmi meluncurkan seruan untuk mendanai operasi kemanusiaan PBB di Ukraina pada 1 Maret 2022. Menurut laporan PBB, bantuan ini sangat penting dalam mendukung ribuan orang yang menderita karena gangguan dalam layanan penting.
Layanan darurat Ukraina mengatakan, invasi Rusia telah menewaskan lebih dari 2.000 warga sipil Ukraina dan menghancurkan ratusan bangunan. Sementara Badan Pengungsi PBB memperkirakan lebih dari 874 ribu orang telah melarikan diri dari Ukraina ke negara-negara tetangga.
Perang Rusia di Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, menimbulkan kemarahan internasional dengan Uni Eropa, AS dan Inggris, antara lain menerapkan sanksi keuangan yang keras terhadap Moskow. Banyak negara juga memasok senjata untuk Ukraina, menutup wilayah udara mereka untuk maskapai Rusia dan melarang media milik pemerintah Rusia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
